Simak! Ini Dia Doa I'tidal yang Sesuai Ajaran Rasulullah SAW

ilustrasi sholat
Sumber :
  • pixabay.com

VIVA – Doa Itidal dalam Islam diamalkan setelah melakukan rukuk, kemudian bangun kembali dan berdiri sembari mengangkat kedua tangan setinggi telinga (laki-laki) dan dada (wanita). Atau bisa dibilang, Itidal itu merupakan sebuah gerakan yang ada pada sholat. Itidal dilakukan setelah ruku dan sebelum sujud. 

Dalam Islam Rasulullah saw mengajarkan, jika wajib hukumnya melakukan gerakan Itidal dalam sholatmu, baik itu wajib maupun yang sunnah. Dan ketika melakukan gerakan Itidal, jangan lupa untuk membaca doa Itidal.

Membaca doa Itidal menjadi salah satu syarat sahnya sholat. Doa Itidal dibaca yakni setelah posisi rukuk dan bangkit serta mengangkat kedua tangan.  Rasulullah SAW bersabda, “Lalu rukuk dengan tuma’ninah, kemudian angkat badanmu hingga lurus” (HR. Bukhari).

ilsutrasi berdoa

Photo :
  • Pixabay

Membaca doa Itidal termasuk salah satu rukun Fi'li dalam sholat fardhu maupun sunnah.Di mana, rukun Fi'li itu sendiri merupakan sebuah rangkaian-rangkaian perbuatan yang ada pada sholat.

Bagi siapapun yang menunaikan ibadah tanpa gerakan Itidal dan membaca doanya, maka sholat dikatakan tidak sah jika harus menghilangkan beberapa syarat sahnya sholat.

Melansir dari buku Tafsir Shalat karya Ammi Nur Baits ketika melakukan itidal dalam sholat juga, ternyata ada dua bacaan yang dibaca, yakni tasmi’ dan tahmid. Bacaan tasmi’ dimulai sejak bangkit dari rukuk, bukan setelah berdiri dari ruku. 

AHY solat jumat di masjid luar batang

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Baca Doa Itidal

Setiap umat Muslim diwajibkan untuk membaca doa Itidal setelah melakukan rukuk, dan kemudian berdiri tegak sejenak, lalu angkat kedua tangan setingi bunga dan telinga.

Di mana saat ingin membaca doa Itidal, posisi tubuh dan pungung kita dalam keadaan biasa saja serta diingiri dengan adanya tuma'ninah. Melansir dari buku Tafsir Shalat karya Ammi Nur Baits ketika melakukan itidal dalam sholat ada dua bacaan yang dibaca, yakni tasmi’ dan tahmid. Bacaan tasmi’ dimulai sejak bangkit dari rukuk, bukan setelah berdiri dari ruku. Berikut bacaan tasmi’:

Bacaan Tasmi

“Sami'allahu liman hamidah”

Artinya: “Aku mendengar orang yang memuji-Nya”.

Setelah membaca bacaan tasmi’ kemudian bisa dilanjutkan dengan membaca bacaan tahmid seperti yang ada berikut ini;

2. Bacaan Tahmid (Bacaan kedua)

“Sami'allahu liman hamidah”

Artinya: “Aku mendengar orang yang memuji-Nya”. Setelah membaca bacaan tasmi’ kemudian dilanjutkan dengan membaca bacaan tahmid seperti berikut.

Bacaan Tahmid (Bacaan Kedua)

“Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du” (HR. Muslim dan Abu Awana

Baca Doa Itidal

Setiap umat Muslim diwajibkan untuk membaca doa Itidal setelah melakukan rukuk, dan kemudian berdiri tegak sejenak, lalu angkat kedua tangan setingi bunga dan telinga.

Di mana saat ingin membaca doa Itidal, posisi tubuh dan pungung kita dalam keadaan biasa saja serta diingiri dengan adanya tuma'ninah.Melansir dari buku Tafsir Shalat karya Ammi Nur Baits ketika melakukan itidal dalam sholat ada dua bacaan yang dibaca, yakni tasmi’ dan tahmid.

Bacaan tasmi’ dimulai sejak bangkit dari rukuk, bukan setelah berdiri dari ruku. Berikut bacaan tasmi’:

“Sami'allahu liman hamidah”

Artinya: “Aku mendengar orang yang memuji-Nya”.

Setelah membaca bacaan tasmi’ kemudian bisa dilanjutkan dengan membaca bacaan tahmid seperti yang ada berikut ini;

1. Bacaan Tasmi (Bacaan Pertama)

“Sami'allahu liman hamidah”

Artinya: “Aku mendengar orang yang memuji-Nya”. Setelah membaca bacaan tasmi’ kemudian dilanjutkan dengan membaca bacaan tahmid seperti berikut.

2. Bacaan Tahmid (Bacaan Kedua)

“Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du” (HR. Muslim dan Abu Awanah)

Artinya: “Ya Allah Tuhan Kami, Bagi-Mu lah Segala Puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu”.

Nah itu tadi bacaan doa Itidal yang bisa diamalkan sehari-hari. Dilakukannya hal ini agar sholat yang Anda semakin sah di mata Allah swt.

Syarat Sah Gerakan Itidal

Perhatikan syarat sah berikut ini.

1. Saat berdiri dan bangun dari rukuk, tubuh harus tegak dan diam di tempat.
2. Pada posisi Itidal ini, kami tidak boleh diperbolehkan berdiri dalam waktu yang sangat lama. 
3. Pada saat tengah melakukan gerakan Itidal, disunahkan untuk tangan dilepas serta tidak melakukan sedekap. Dimana artinya itu, setelah rukuk, angkat kedua tangan dan lakukan sejajar di telinga.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Itidal

1. Bangun dari rukuk
2. Tumaninah. Seperti yang Rasulullah SAW berikut ini bunyinya:

2. Tuma’ninah. Seperti sabda Rasulullah SAW berikut ini:

"Jika kamu hendak mengerjakan shalat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat Al-Quran yang mudah bagimu. Kemudian ruku’lah sampai benar-benar ruku’ dengan tuma’ninah, lalu bangkitlah (dari ruku’) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tuma’ninah, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud. Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh shalatmu." (HR Bukhari 757 dan Muslim dari Abu Hurairah)

3. Lamanya waktu berdiri ketika melakukan i’tidal tidak melebih lamanya berdiri pada saat membaca surat  pendek, Alfatihah. Itulah bacaan doa Itidal dalam sholat fardhu sunna kalo serius

 

Doa I'tidal dalam Islam diamalkan setelah melakukan rukuk, kemudian bangun kembali dan berdiri sembari mengangkat kedua tangan setinggi telinga (laki-laki) dan dada (wanita).

Atau bisa dibilang, Itidal itu merupakan sebuah gerakan yang ada pada sholat. Itidal dilakukan setelah ruku dan sebelum sujud. 

Dalam Islam Rasulullah saw mengajarkan, jika wajib hukumnya melakukan gerakan Itidal dalam sholatmu, baik itu wajib maupun yang sunnah. 

Dan ketika melakukan gerakan Itidal, jangan lupa untuk membaca doa Itidal seperti yang telah disebutkan.


Dalam sebuah hadis disebutkan, kesusahan mengangkat kedua tangan saat I'tidal. Telah diriwayatkan dari Ata Al-Khurrasani sehubungan dengan makna firman-Nya, "wanhar" artinya angkatlah tulang punggungmu sesudah rukuk dan tegakkanlah ia serta tampakkanlah tenggorokanmu. Makna yang dimaksud ialah i'tidal.

Membaca doa Itidal menjadi salah satu syarat sahnya sholat. Doa Itidal dibaca yakni setelah posisi rukuk dan bangkit serta mengangkat kedua tangan. 

Rasulullah SAW bersabda, “Lalu rukuk dengan tuma’ninah, kemudian angkat badanmu hingga lurus” (HR. Bukhari).

Membaca doa Itidal termasuk salah satu rukun Fi'li dalam sholat fardhu maupun sunnah.Di mana, rukun Fi'li itu sendiri merupakan sebuah rangkaian-rangkaian perbuatan yang ada pada sholat.  

Bagi siapapun yang menunaikan ibadah tanpa gerakan Itidal dan membaca doanya, maka sholat dikatakan tidak sah jika harus menghilangkan beberapa syarat sahnya sholat.


Baca Doa Itidal

Setiap umat Muslim diwajibkan untuk membaca doa Itidal setelah melakukan rukuk, dan kemudian berdiri tegak sejenak, lalu angkat kedua tangan setingi bunga dan telinga.

Di mana saat ingin membaca doa Itidal, posisi tubuh dan pungung kita dalam keadaan biasa saja serta diingiri dengan adanya tuma'ninah.

Melansir dari buku Tafsir Shalat karya Ammi Nur Baits ketika melakukan itidal dalam sholat ada dua bacaan yang dibaca, yakni tasmi’ dan tahmid.

Bacaan tasmi’ dimulai sejak bangkit dari rukuk, bukan setelah berdiri dari ruku. Berikut bacaan tasmi’:

“Sami'allahu liman hamidah”

Artinya: “Aku mendengar orang yang memuji-Nya”.

Setelah membaca bacaan tasmi’ kemudian bisa dilanjutkan dengan membaca bacaan tahmid seperti yang ada berikut ini;

1. Bacaan Tasmi (Bacaan Pertama)

“Sami'allahu liman hamidah”

Artinya: “Aku mendengar orang yang memuji-Nya”. Setelah membaca bacaan tasmi’ kemudian dilanjutkan dengan membaca bacaan tahmid seperti berikut.

2. Bacaan Tahmid (Bacaan Kedua)

“Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du” (HR. Muslim dan Abu Awanah)

Artinya: “Ya Allah Tuhan Kami, Bagi-Mu lah Segala Puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu”.

Nah itu tadi bacaan doa Itidal yang bisa diamalkan sehari-hari. Dilakukannya hal ini agar sholat yang Anda semakin sah di mata Allah swt.


Syarat Sah Gerakan Itidal

Perhatikan syarat sah berikut ini.

1. Saat berdiri dan bangun dari rukuk, tubuh harus tegak dan diam di tempat.
2. Pada posisi Itidal ini, kami tidak boleh diperbolehkan berdiri dalam waktu yang sangat lama. 
3. Pada saat tengah melakukan gerakan Itidal, disunahkan untuk tangan dilepas serta tidak melakukan sedekap. Dimana artinya itu, setelah rukuk, angkat kedua tangan dan lakukan sejajar di telinga.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Itidal

1. Bangun dari rukuk
2. Tumaninah. Seperti yang Rasulullah SAW berikut ini bunyinya:

2. Tuma’ninah. Seperti sabda Rasulullah SAW berikut ini:

"Jika kamu hendak mengerjakan shalat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat Al-Quran yang mudah bagimu. Kemudian ruku’lah sampai benar-benar ruku’ dengan tuma’ninah, lalu bangkitlah (dari ruku’) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tuma’ninah, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud. Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh shalatmu." (HR Bukhari 757 dan Muslim dari Abu Hurairah)

3. Lamanya waktu berdiri ketika melakukan i’tidal tidak melebih lamanya berdiri pada saat membaca surat  pendek, Alfatihah.