Dosen UMMI dan UMJ Kembangkan Kemampuan Literasi Siswa SD

Sejumlah siswa SD.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Dosen Universitas Muhammadiyah Sukabumi berkolaborasi dengan dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk mengembangkan penelitian model rencana sekaligus asesmen pembelajaran konstruktif berbasis proyek untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 siswa SD melalui peningkatan keterampilan literasi.

"Kami melakukan riset di Provinsi Banten dan Jawa Barat yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 untuk pengembangan keterampilan literasi peserta didik," kata Dosen PGSD UMMI Astri Sutisnawati di Sukabumi, Senin (7/3).

Menurut Astri, pelaksanaan riset ini mendapatkan dukungan melalui hibah Program Riset Keilmuan 2021 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Adapun tujuan utama dari riset ini agar peserta didik mampu membaca, menulis, berbicara, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian dalam pekerjaan, keluarga, serta masyarakat. Pasalnya, literasi menjadi salah satu unsur penting dalam kemajuan sebuah negara dalam menjalani kehidupan pada era globalisasi seperti sekarang ini.

Dikemukakan pula bahwa kemajuan teknologi yang begitu cepat dibutuhkan solusi untuk tingkatkan nilai Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia, khususnya untuk pelajar tingkat SD yang menjadi partisipan riset.

Maka dari itu, model rencana dan asesmen ini dapat untuk mengembangkan keterampilan literasi pelajar daripada menggunakan model rencana pembelajaran nonkonstruktif dan model asesmen  konvensional biasa.

Ia menyebutkan lokasi yang menjadi mitra riset adalah MI Al-Itishaam Pamulang, Tangerang Selatan, Banten dan SDN Margawangi Kabupaten Sukabumi, Jabar.

Sementara itu, guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margawangi Putri Selviana mengatakan bahwa pihaknya saat ini sudah mulai beradaptasi dan menerapkan pembelajaran konstruktif berbasis proyek di sekolah tersebut.

Hal ini, menurut dia, untuk mempersiapkan para pelajarnya agar mampu bersaing dan meningkatkan keterampilan abad ke-21 siswa melalui pengembangan keterampilan literasi peserta didik seperti metode critical engagement.

Para siswa dituntut untuk berpartisipasi aktif dan berpikir kritis, seperti halnya ada tahapan kelas demokratis, negosiasi nilai, fase dialog perkuatan antarkelas, membuat kelompok kecil, serta belajar memecahkan permasalahan dari kasus pembelajaran.

"Melalui penerapan model seperti ini para siswa terlihat sangat senang, aktif, dan bisa mengembangkan kemampuannya masing-masing dalam pembelajarannya," kata dia. (antara)