Memahami Kalimat Aktif, Ciri-ciri serta Contohnya
- vstory
VIVA – Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang sangat dijunjung tinggi dan diajarkan sedari kita duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Mata pelajaran satu ini wajib selalu ada di setiap kita mengenyam pendidikan di sekolah. Hal tersebut lantaran, Bahasa Indonesia memiliki peran yang begitu penting dalam kehidupan sehari-hari.
Tak hanya itu, belajar bahasa Indonesia sangat menunjang keberhasilan setiap anak didik dalam mempelajari semua mata pelajaran yang ada di sekolah. Belajar bahasa Indonesia berarti menuntut kita untuk dapat memahami setiap hal yang ada di mata pelajaran satu ini.
Salah satu dasarnya memahami bahasa Indonesia itu dari sebuah kalimat. Kalimant sendiri menurut Sutan Takdir Alisyahbana, seorang budayawan, sastrawan dan ahli tata bahasa Indonesia (dalam Markhamah, 2013:8), ialah satuan
kumpulan kata yang terkecil dan mengandung pikiran yang lengkap.
Sedangkan menurut kajian bahasa Indonesia, kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang digunakan untuk menyampaikan gagasan. Kalimat sendiri merupakan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri. Tak hanya itu, secara aktual dan potensial kalimat terdiri atas klausa.
Sebuah kalimat itu harus terdiri dari beberapa kata atau klausa, yang bisa dilengkapi dengan kata hubung atau yang disebut konjungsi. Dalam belajar Bahasa Indonesia, memahami sebuah kalimat tentu berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya saat kita berkomunikasi dengan orang lain.
Di mana dari sebuah kalimat tersebut mampu menyampaikan sebuah informasi dan menggambarkan perasaan seseorang. Dalam bahasa Indonesia sendiri, terdapat kalimat aktif dan kalimat pasif yang perlu kita pahami.
Berdasarkan buku Get Succes UASBN Bahasa Indonesia oleh Ernawati Waridah dan Siti Maryatin, kalimat aktif merupakan sebuah kalimat yang subjeknya melakukan sebuah tindakan atau kegiatan.
Kalimat aktif juga bisa dipahami dari sebuah kalimat yang dimana subjeknya merupakan pelaku atau orang yang melakukan tindakan atau kegiatan. Kalimat aktif itu terdiri dari subjek (S) melakukan tindakan yang diungkapkan dalam predikat (P) terhadap objeknya (O).
Untuk memahami sebuah kalimat itu aktif atau pasif, sebelumnya kita pelajari lebih dulu ciri-cirinya. Dan adapun ciri-ciri kalimat aktif yang dilansir dari beberapa buku.
1. Buku 'Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA' oleh Diana Nababan seperti yang ada berikut ini.
Ciri utama kalimat aktif adalah predikatnya berupa kata dasar atau berimbuhan me(N)- dan ber-.
Contoh : Ibu sedang membuat martabak telur.
2. Buku Get Succes UASBN Bahasa Indonesia oleh Ernawati Waridah dan Siti Maryatin kalimat aktif memiliki beberapa ciri-ciri seperti yang ada berikut ini.
-Subjek (S) melakukan pekerjaan.
- Predikat (P) berupa kata kerja dengan diawali imbuhan me-.
-Ada objek (O).
Contoh:
1. Ibu menanam bunga anggrek di kebun.
3. Buku Panduan Praktis Menerapkan English Grammar dalam Percakapan Sehari-hari
Pendapat yang kurang lebih sama juga dipaparkan oleh Thursan(a) Hakim, dalam buku Panduan Praktis Menerapkan English Grammar dalam Percakapan Sehari-hari. Dimana, kalimat aktif diawali dengan pelaku dan mengandung kata kerja yang aktif dilakukan oleh pelaku.
Dalam bahasa Indonesia, kata kerja mengandung awalan me- atau ber-.
Contoh: Ayah membeli televisi di supermarket.
Jadi bisa disimpulkan, ciri-ciri kalimat aktif seperti yang ada berikut ini;
1. Subjek kalimat ini melakukan tindakan langsung terhadap objeknya.
2. Predikatnya selalu diawali dengan imbuhan me- atau ber-.
3. Memiliki pola S P O K, S P O atau S P K
Contoh kalimat:
1. Kakak menyiram bunga di taman.
S P K
2. Suami membaca koran.
S P O
3. Pihak Polisi menangkap buronan narkoba pada kemarin malam.
S P O K
4. Anjani menangis seharian di kamar
S P K
Diana Nababan dalam buku Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA menuliskan, kalimat aktif dibagi menjadi beberapa kelompok, yakni: kalimat aktif transitif, kalimat aktif intransitif, kalimat aktif semitransitif dan kalimat aktif dwitransitif.
1. Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang predikatnya membutuhkan objek. Kalimat ini selalu memiliki kata kerja yang selalu memerlukan objek, dan biasanya kata kerjanya memiliki imbuhan me-, menye-, atau menge-
Contoh: memukul, memberi, menyeberangkan, mengelompokkan, dan lain – lain.
Contoh kalimat:
Toni memukul kucing itu hingga kesakitan.
S P O K
Bibi memberi adik sebuah mainan.
S P O pel
Andre memperkenalkan Hendra kepada teman-temannya.
S P O pel
2. Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang kata kerjanya tidak memerlukan objek. Kata kerjanya biasanya memakai awalan ber-. Biasanya kalimat ini selalu diikuti dengan pelengkap (pel), dan keterangan (K). Predikat pada kalimat ini biasanya kata kerja yang diberi imbuhan ber – dan ter -. Untuk contohnya seperti; bekerja, belajar, berlari, berterimakasih, tertawa, tertidur, dan lain – lain.
Contoh kalimat:
Ibu berbelanja sayur-sayuran.
S P K
Kakaku bekerja di perusahaan nasional.
S P K
Andi belajar dengan sangat giat.
S P K
Fadly berterimakasih kepada orang itu.
S P pel.
3. Kalimat aktif semitransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya memerlukan pelengkap.
Contoh kalimat:
a. Ringgo berlari sangat kencang.
S P Pel
b. Di video itu Brisia bernyanyi merdu.
K S P pel
4. Kalimat aktif dwitransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya membutuhkan objek dan pelengkap. Kalimat ini adalah kalimat aktif yang harus memiliki 4 unsur kalimat, yaitu Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), da Pelengkap (pel.)
Contoh kalimat
Aku melihat gadis yang berambut pirang itu
S P O pel.
Kakak merawat kucing yang dia temui di jalanan.
S P O pel.
Ani menanam bunga mawar asli dari afrika.
S P O pel.
Petugas itu memperbolehkan saya merokok di ruangan ini.
S P O pel