Mahasiswa Unlam Kalsel Kunjungi Kilang Balikpapan

Mahasiswa Unlam Kalsel Kunjungi Kilang Balikpapan
Sumber :
  • antara

VIVA – Sebanyak 43 mahasiswa program diploma Teknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Kalimantan Selatan mengunjungi kilang Pertamina Balikpapan, Senin (24/1).

“Kunjungan ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk melihat praktik langsung dari apa yang mereka pelajari di kampus,” kata Dosen Teknik Mesin Unlam Fathur Raziansyah yang menjadi ketua rombongan.

Fathur berharap mahasiswanya kelak bisa menjalani program magang dan pelatihan di tempat itu.

“Apalagi semester depan ada praktik kerja lapangan (PKL). Semoga bisa kembali ke sini,” kata Aulia, mahasiswa Angkatan 2019.

Para mahasiswa disambut dan didampingi Humas Kilang Pertamina Internasional (KIP) Ely Chandra Perangin-angin.

"Bagi mahasiswa ini adalah sarana untuk mengenal proses bisnis di dunia kerja. Bagi pekerja Pertamina, ini adalah kesempatan untuk menularkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki, dan dapat menjadi latihan untuk berbagi di kegiatan-kegiatan yang lebih besar," kata Chandra.

Dalam kesempatan itu, Pertamina menghadirkan salah satu pekerja muda sebagai narasumber. Materi yang disampaikan mengenai proses pengolahan minyak di Kilang RU V Balikpapan.

Walau kunjungan tidak dapat dilakukan langsung ke dalam kilang, para mahasiswa tetap sangat antusias. Mereka menghujani narasumber dengan banyak pertanyaan.

Pada kesempatan ini juga Pertamina mengajak mahasiswa mengunjungi lokasi situs sejarah Sumur Mathilda, sumur minyak pertama di Balikpapan yang mulai dibor tahun 1897.

Penemuan minyak ini yang kemudian mengubah nasib Balikpapan dari semula kampung nelayan di tepi utara Teluk, menjadi kota yang teratur dan tertata, bahkan modern.

“Karena minyak dan kilang pengolahannya ada di sini, Balikpapan turut terlibat dalam sengitnya Perang Dunia II. Satu yang awal diserbu dan dikuasai Jepang dari wilayah Hindia Belanda, dan kemudian dibombardir Sekutu yang dipimpin langsung Jenderal MacArthur,” tutur Handry Jonathan, dosen, jurnalis, dan pembelajar sejarah.  (antara)