Disdik Samarinda Targetkan Vaksinasi Siswa Berakhir Januari
- Istimewa
VIVA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menargetkan vaksinasi COVID-19 untuk siswa SD dan SMP selesai pada akhir Januari 2022.
"Untuk siswa SMP dan yang sederajat sudah lebih 95 persen yang divaksin, sehingga kekurangannya secara serentak dimulai Senin (17/1) depan bersamaan dengan vaksinasi untuk siswa SD," ujar Kepala Disdik Kota Samarinda Asli Nuryadin di Samarinda, Jumat.
Untuk mencapai target penyelesaian vaksinasi terhadap para siswa itu, Disdik Kota Samarinda menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait. Mulai Senin (17/1), lanjutnya, terdapat 88.733 siswa SD umur 6-11 tahun yang akan dilakukan vaksinasi COVID-19. Secara seremonial, pelaksanaannya dilakukan di GOR Segiri, namun bersamaan dengan hal itu, kegiatan serupa digelar di tempat lain.
Vaksinasi COVID-19 bagi siswa SD dilakukan melalui kerja sama dengan TNI-AD, yakni dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0901/Samarinda. Dia menjelaskan vaksinasi untuk siswa SD atau usia 6-11 tahun di GOR Segiri tersebut sifatnya seremonial. Bersamaan dengan acara seremonial itu juga dilakukan vaksinasi bagi siswa di sejumlah SD lain.
Vaksinasi untuk siswa SD pada Senin (17/1), antara lain di SDN 001 Samarinda Ilir, SDN 010 Samarinda Seberang, SDN 009 Palaran, SDN 004 Sungai Pinang, SD Katolik Santo Fransiskus Asisi, dan SDN 012 Samarinda Utara.
"Vaksinasi untuk siswa SD ini bukan hanya di hari Senin, tapi terus berlanjut hingga akhir bulan ini, sehingga pada keesokan harinya atau pada Selasa (18/1) dilanjutkan ke SDN 002 Samarinda Ilir," ucap Asli.
Kemudian, di SDN 008 Samarinda Seberang, SDN 002 Sungai Pinang, SDN 003 Samarinda Utara, SDN 002 Sambutan, SDN 004 Sambutan, SDN 006 Loa Janan Ilir, dan SD lainnya.
Vaksinasi ini, katanya, terus berlanjut sesuai jadwal yang telah disepakati antara Kodim 0901/Samarinda bersama Disdik Samarinda hingga 28 Januari, yakni di tanggal tersebut antara lain digelar di SDN 016 Sungai Kunjang, SD Islamic Center, dan SDN 027 Sungai Kunjang.
"Bagi SD yang siswanya sedikit, digabungkan ke SD yang siswanya banyak dan tempatnya memungkinkan, sedangkan bagi sekitar 1.000 siswa SMP yang belum tervaksin, sebagian bisa digabung ke SD, dan sebagian lagi segera divaksin melalui kerja sama dengan Polri," ujar Asli. (ant)