Pertama di Indonesia, IPB Resmikan Laboratorium Uji Anti Virus

Ilustrasi laboratorium.
Sumber :
  • Dok. MLHI

VIVA – 28 Desember 2021, Unit Laboratorium Jasa Pengujian dan Sertifikasi IPB University bersama Wings Group Indonesia meresmikan Laboratorium Mikrobiologi, 27/12 di Kampus Baranangsiang, Bogor. Laboratorium ini menjadi yang pertama di Indonesia yang mampu melakukan pengujian virus terhadap produk-produk Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

"Laboratorium ini kita kembangkan untuk mendukung regulasi Kementerian Kesehatan, dimana di Indonesia belum ada fasilitas pengujian terhadap produk PKRT yang bisa membunuh virus atau antivirus," kata Kepala Unit Laboratorium Jasa Pengujian dan Sertifikasi (LJPS) IPB University, Dr Mohammad Khotib.

Selain itu, lanjut dia, laboratorium ini membantu pelaku usaha dalam mendapatkan izin edar yang mengharuskan adanya hasil uji lab. Masyarakat selaku konsumen juga mendapat kenyamanan sebab produk yang mereka gunakan dipastikan telah melewati uji laboratorium. 

"Sehingga produk PKRT seperti hand sanitizer, disinfektan, masker, pembersih lantai dan sejenisnya, pada saat produsen mengklaim produknya antibakteri, atau dapat membunuh fungi atau virus, bisa kita fasilitasi uji laboratoriumnya," terang Dr Khotib.

Selain untuk virus, Laboratorium Mikrobiologi ini juga digunakan untuk pengujian bakteri dan fungi. Dr Khotib menerangkan, laboratorium ini telah memiliki tingkat keamanan biologi atau biosafety level 2 (BSL-2)  dan tengah disiapkan menuju BSL-3.

"Laboratorium kami dilengkapi dengan aliran udara bersih dan aman. Jadi udara yang masuk maupun keluar, di filter dengan HEPA filter. Jadi sirkulasi udara yang ada di dalam sudah kita sesuaikan dengan aturan BSL-3," ujarnya.

Direktur Wings Group Indonesia, Ricky Tjahjono mengatakan pendirian Unit Laboratorium Pengujian Virus Pertama di Indonesia untuk Pengujian Produk PKRT dan Alkes ini bermula dari diskusi antara pihaknya dengan Kementerian Kesehatan terkait dengan belum tersedianya laboratorium yang memiliki fasilitas pengujian virus di Indonesia. Padahal, kata dia, hal itu sangatlah penting dan dibutuhkan, terlebih di masa pandemi.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Wings Group Indonesia turut memberikan bantuan melalui hibah berupa 10 peralatan unit laboratorium Pengujian Virus pertama di Indonesia yang diserahkan kepada Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk membantu industri dan pemerintah dalam melakukan pengujian terhadap bakteri, fungi, dan virus untuk produk PKRT dan Alkes.
"Indonesia punya IPB University, yang sudah tidak kita ragukan lagi kredibilitas dan kapabilitasnya. Kalau IPB University bisa mendirikan laboratorium pengujian virus, ini satu yang luar biasa yang perlu kita dukung sepenuhnya," ujar Ricky.

Ia mengungkapkan, selama ini industri harus melakukan pengujian ke luar negeri. Mulai yang terdekat Singapura, Thailand, China hingga Amerika. Tentu hal itu mengeluarkan biaya yang tak murah.

“Selama ini, laboratorium yang mempunyai fasilitas pengujian virus sangat terbatas dan di sisi lain pada saat bersamaan Indonesia sangat membutuhkannya. Melihat hal ini, Wings Group Indonesia sebagai perusahaan yang lahir dan besar di Indonesia, kami sadar dan merasa bahwa ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami. Oleh karena itu, dengan segala keterbatasan yang kami miliki, Wings mencoba untuk terus membantu dalam hal ini yaitu adalah menyediakan instrumen dan peralatan laboratorium. Melalui kolaborasi ini, kami yakin semua akan berjalan dengan baik dan laboratorium ini dapat bermanfaat bagi negara, masyarakat dan industri”, ungkapnya.

Sementara Wakil Rektor bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University, Prof Erika B Laconi mengungkapkan, laboratorium yang dahulu bernama Laboratorium Terpadu ini tak perlu diragukan lagi kualitasnya dalam pengujian dan sertifikasi. Kehadiran laboratorium ini penting dalam pengembangan inovasi di IPB University. 

"Kita harus berbangga dengan kehadiran laboratorium ini. Karena di sini sangat valid dalam metodologi dan analisisnya, serta didukung dengan sumberdaya manusia yang kompeten," tutur Prof Erika.

Tak hanya menjadi tempat pengujian mikrobiologi, Unit Laboratorium Jasa Pengujian dan Sertifikasi IPB University kini juga berfungsi sebagai lembaga pemeriksa halal. Pasalnya, saat ini label halal menjadi salah satu kriteria penting selain kualitas dari suatu produk.

Selain itu, Prof Erika menuturkan, kehadiran laboratorium juga bisa mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). "Mudah-mudahan dengan laboratorium ini tak hanya bagi konsumen, namun juga bisa menjadi tempat bagi program MBKM sehingga nantinya mahasiswa dapat lulus dengan terampil," ujarnya. (ipb)