Ini Bentuk Pengabdian Dosen ITB Melalui Sekolah Digital Literasi

iLUSTRASI pelatihan.
Sumber :
  • Syaefullah/VIVA.co.id

VIVA – Salah satu dosen dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB), Husna Nugrahapraja, S.Si., M.Si., Ph.D., melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Oktober 2021 lalu. Kegiatan yang dinamakan Sekolah Literasi Digital Desa 2021 ini diikuti puluhan pemuda-pemudi yang berasal dari desa tersebut.

Pada dasarnya, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam rangka menyiapkan anak muda di Desa Guranteng agar mampu beradaptasi di dunia digital marketing yang kini tengah berkembang pesat. Dengan menggunakan konsep workshop, Husna mengajarkan ilmu dasar teknik terkait pemanfaatkan media digital untuk kegiatan pemasaran produk di media sosial.

Husna menjelaskan, materi yang disampaikan saat itu merupakan teori dasar seputar tata cara membuat konten di sosial media yang ditujukan untuk promosi produk makanan ataupun objek wisata yang ada di Tasikmalaya.

“Sebenarnya yang saya ajarkan itu adalah cara membuat konten yang baik untuk berjualan. Tujuannya itu agar produknya bisa viral dan dikenal banyak orang. Sebisa mungkin saya ajari mereka untuk bisa berjualan online seperti di Lazada, Tokopedia, Shopee, dan lain-lain.

Jadi, kan di awal mereka perlu model untuk tahu teknik dasarnya, seperti apa mulai membuat fotonya, mengedit videonya, hingga kemudian bagaimana cara mereka mem-posting produknya di media sosial,” ungkapnya sebagaimana dikutip dari Tasik TV.

Lebih lanjut, Dosen SITH ITB ini menjelaskan bahwa tujuan akhir dari dari adanya program ini itu adalah untuk membentuk kelompok anak muda kreatif di Desa Guranteng yang memiliki kemampuan baik dalam kegiatan pemasaran digital. Ia mengatakan, kelompok anak muda ini diharapkan akan mampu memasarkan segala produk yang mereka buat untuk bisa dijual dalam jangkauan luas. Tidak hanya itu, pengenalan objek wisata di daerah Tasikmalaya kepada orang luar pun dapat dilakukan jika mereka memiliki kemampuan ini.

Harapannya kalau mereka menerima materi itu dengan baik, saya yakin mereka sudah bisa dikatakan sebagai anak muda yang memiliki kecakapan dalam dunia informasi digital. Jadi, bukan hanya produksi, aspek pemasaran perihal objek wisata dan produk juga bisa terbantu,” tambahnya.

Di sela-sela kegiatan pengabdian masyarakat itu, Ending Bahrum selaku Kepala Desa Guranteng mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Husna ini memang sangat dibutuhkan oleh warga desanya di era 4.0 ini. Ia yakin, dengan adanya pelatihan ini, anak muda di desanya tidak akan tertinggal sehingga mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia digital kini sedang yang terjadi.(ITB)