Rektor IPB University Sodorkan Program Jelang Pensiun Pegawai

Ilustrasi pensiun.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – IPB University menandatangani kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan di Gedung Rektorat Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, 4/11. Penandatanganan kerjasama ini merupakan tindak lanjut dan perpanjangan kerjasama tentang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang sebelumnya telah dilaksanakan pada tahun 2017. 
 
Prof Dr Dodik Ridho Nurrochmat, Wakil Rektor IPB University Bidang Internasionalisasi, Kerjasama dan Hubungan Alumni, menyebut bahwa dengan adanya BPJS Ketenagakerjaan sudah ada kegiatan pengiriman mahasiswa IPB University ke luar negeri.
 
“Harapannya, dengan adanya nota kesepakatan bersama ini, perjanjian kerjasamanya bisa berlanjut lagi dan mempunyai benefit antara IPB University dan BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Prof Dodik.
 
Sementara itu, Direktur Umum dan Sumberdaya Manusia BPJS Ketenagakerjaan, Abdur Rahman Irsyadi, mengatakan bahwa dalam implementasi pendidikan sudah ada program double degree dengan mengirimkan mahasiswa ke luar negeri.
 
“Adalagi kerjasama penelitian dan alhamdulillah sudah ada hasilnya terkait persepsi masyarakat pesisir. Ini adalah salah satu wujud kami dalam melaksanakan Tridharma Institut BPJS Ketenagakerjaan yaitu sebagai pusat pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” ujar Abdur.
 
Lebih lanjut, ia menjelaskan terkait pengabdian masyarakat, pihaknya bekerjasama dengan beberapa kampus untuk mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Tidak hanya itu, ia mengaku bahwa pihaknya juga menjalin kerjasama dengan Forum Rektor Indonesia dalam program Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T).
 
Rektor IPB University, Prof Arif Satria turut hadir memberikan gagasan tentang program menjelang pensiun dari BPJS. Menurutnya, program ini sangat penting dan bermanfaat dalam lima tahun menjelang pensiun.
 
“Saya yakin bidang setelah pensiun yang paling mudah adalah pertanian. BPJS Ketenagakerjaan yang punya modal untuk beli tanah dan nanti kita siapkan untuk program pelatihan tentang pertaniannya,” ujar Prof Arif. (ipb)