Dimulainya Sekolah Tatap Muka, Para Orangtua Justru Berkerumunan
- YouTube tvOneNews
VIVA – Ketua Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana menyebut bahwa penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) telah dijalani oleh 610 sekolah sejak hari Senin lalu, 30 Agustus 2021. Pantauan selama beberapa hari sejak sekolah tatap muka dibuka, rupanya beberapa orangtua kerap berkerumun.
Dipaparkan Nahdiana, para petugas Disdik rutin memantau situasi lingkungan sekolah selama PTM. Ternyata, orangtua kerap kedapatan berkerumun di lingkungan sekolah sehingga lekas dibubarkan oleh petugas.
"Yang berkerumun orangtuanya ternyata. Jadi petugas banyak yang melaporkannya. Mereka (orangtua) khilaf, kita minta untuk bubar. (Situasi) Ini yang dijagain bareng-bareng," ujarnya dalam acara VIVATalk bertajuk 'Pembelajaran Tatap Muka Dimulai, Siapkah Kita?', Rabu 1 September 2021.
Bagi siswa sendiri, Nahdiana menegaskan tak akan ada sesi istirahat lantaran dapat memicu kerumunan. Terlebih, anak juga dikhawatirkan belum patuh terhadap protokol kesehatan khususnya memakai masker sehingga durasi PTM masih dibatasi maksimum 6 jam sehari.
"Mereka bisa pulang jam 12 atau jam 1 karena break tidak ada. Makan di sekolah tidak ada. Olahraga juga tidak ada. Kantin tutup," imbuhnya.
Sementara itu, Nahdiana menyebut absensi menjadi hal penting untuk mengevaluasi hasil PTM. Baik siswa yang sudah memulai PTM atau memilih lewat pembejalaran jarak jauh (PJJ), harus dipantau kondisi kesehatannya. Mengenai kebersihan ruang sekolah sendiri, Nahdiana menjelaskan bahwa para siswa masuk secara bergilir dengan jeda satu hari untuk proses disinfektan ruang kelas.
"Kondisi kesehatan siswa harus dipantau siswa yang tidak hadir atau tidak sehat dan memilih online. Yang senin kemarin masuk, harus ditanya sehat nggak saat di rumah," jelasnya.