Ternyata Otak Bisa Kentut, Ini Penjelasannya
- Pixabay
VIVA.co.id – Kentut biasanya diidentikkan dengan buang gas dan bau. Namun ternyata, otak pun bisa mengalami kentut. Otak kentut terjadi saat tiba-tiba otak kosong, sehingga seseorang tidak bisa berbicara selama beberapa detik.
Dalam buku Wierdest Question, Persistent Rumors, Unexplained Phenomena karya Mitchell Moffit dan Greg Brown, edisi bahasa Indonesia, pada halaman 43 menjelaskan, fenomena otak kentut istilah ilmiahnya adalah maladaptive brain activity change atau maladaptif perubahan aktivitas otak.
Ilmuwan telah mencurahkan waktunya untuk memecahkan teka-teki fenomena otak kentut tersebut.
Setelah memantau aktivitas otak individu selama menjalankan kerja berulang, ilmuwan mulai melihat aktivitas abnormal otak hingga 30 detik sebelum kesalahan dibuat individu.
Temuan ini bagi ilmuwan merupakan kejutan, sebab banyak yang mengasumsikan kesalahan individu dalam aktivitas disebabkan oleh konsentrasi yang hilang sesaat.
Tapi sebaliknya, hampir 30 detik sebelum kesalahan, ilmuwan menemukan bagian otak yang berhubungan dengan relaksasi menjadi aktif. Sedangkan bagian otak yang berhubungan dengan tugas pengaturan, mulai menutup.
Begitu kesalahan terjadi, maka kemudian aktivitas otak kembali normal. Ilmuwan mengatakan kesalahan jenis ini jauh lebih umum selama aktivitas berulang, atau aktivitas yang sudah biasa dilakukan.
Ilmuwan yakin, fenomena otak kentut merupakan upaya otak untuk menghemat energi selama tugas, dengan memasuki keadaan yang lebih tenang. Namun, kadang otak merelaksasi terlalu jauh dan membuat tergelincir otak. (asp)