25-11-2001: Kloning Embrio Manusia Bikin Heboh
- www.bbc.co.uk
VIVA.co.id – Hari ini 15 tahun lalu, jagad ilmu pengetahuan melahirkan sebuah terobosan. Pada 25 November 2001, kloning embrio manusia untuk pertama kalinya berhasil dilakukan.
Dikutip dari BBC, Jumat, 25 November 2016, perusahaan Amerika Serikat berbasis di Worcester Massachusetts, Advanced Cell Technology (ACT), pada saat itu berhasil merekayasa embrio manusia dan kemudian menumbuhkan rekayasa embrio itu selama beberapa jam.
Tim peneliti ACT menegaskan, teknologi yang mereka gunakan bertujuan sebagai sumber sel punca. Perusahaan itu tidak akan menciptakan manusia meski sudah bisa menumbuhkan embrio buatan.
ACT mengatakan, mereka menggunakan teknologi kloning untuk menumbuhkan sel bola kecil yang dipakai untuk memproduksi sel punca.
Sel punca embrionik merupakan 'sel master' yang punya potensi untuk dikembangkan dalam tiap jenis sel di tubuh. Dengan demikian, cara ini bisa membantu untuk solusi penyakit degeneratif, mulai dari leukimia sampai diabetes.
Meski temuan ini dipuji para ilmuwan, namun para politikus negeri Paman Sam mengancam akan mencabut perlindungan hukum pada semua upaya pengkloningan manusia.
Misalnya Senator Tom Dashle. Dia mengatakan tak memahami apa yang sebenarnya dilakukan ACT. Dia cenderung menilai ACT telah berjalan pada rel yang salah dengan kloning embrio manusia tersebut.
Sementara itu, senator dari Partai Republik, Richard Shelby mengakui terobosan kloning embrio manusia memang melahirkan perdebatan serius. Shelby yakin pada akhirnya nanti, meski terus lahir teknologi terbaru, kloning embrio manusia tidak akan terus bergulir.
Meski ACT mengumumkan sebagai yang pertama berhasil mengkloning embrio manusia, namun beberapa peneliti mengatakan sebelum ACT, mereka sudah menciptakan kloning tersebut.
Misalnya pada Desember 1998, peneliti Universitas Kyunghee, Korea Selatan mengklaim telah memproduksi kloning embrio manusia pertama di dunia. Kelompok ilmuwan tersebut mengatakan mereka segera merusak objek embrio setelah memisahkan embrio beberapa kali.
Sebulan sebelum klaim temuan peneliti Korea Selatan itu, ACT telah berhasil menciptakan kloning embrio manusia secara hibrid.
Tim ACT saat itu menggunakan teknik kloning somatic cell nuclear transfer (SCNT). Dalam proses kloning hibrid itu, peneliti mengambil inti dari sel kaki pria dan kemudian dimasukkan ke dalam telur sapi betina. Dari percampuran itu, ditemukan sel hibrid bisa dipelihara dan berkembang menjadi embrio. Kemudian embrio hanya bertahan selama 12 hari sebelum hancur. (ase)