Permata Mahkota Ini Sangat Ditakuti AS dan NATO
- Istimewa
VIVA Tekno – Panglima Komando Wilayah Utara Amerika Serikat (AS) Jenderal Glen VanHerc mengingatkan jika Rusia dapat mengerahkan kapal selam nuklir paling senyap ke lepas pantai negaranya.
Hal itu diungkapkannya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komite Angkatan Bersenjata Senat AS pada akhir Maret 2023.
Adalah kapal selam nuklir Kelas Yasen yang membuat AS bergidik. Permata Mahkota ini sangat ditakuti AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Julukan Permata Mahkota karena kapal selam nuklir tersebut karena dianggap 'berkumpulnya teknologi militer terbaru' negara tersebut. Lantas, seperti apa kesangaran Permata Mahkota?
Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO menamainya Severodvinsk, kapal selam paling senyap alias siluman ini dirancang untuk menyerang gugus tempur kapal induk sekaligus menghancurkan kapal perang serta kapal selam rudal balistik musuh.
Untuk menyerang kapal induk musuh, kapal selam kelas Yasen membawa rudal (3M55) Onik dengan jangkauan 320 mil laut (592,64 kilometer).
Sebaliknya, dalam peran serangan darat, kapal selam membawa rudal Kalibr (3M14K) dengan jangkauan 1,600 mil laut (2963,2 kilometer).
Onik juga dapat digunakan untuk tujuan serangan darat. Kapal selam kelas Yasen dapat menyerang Pantai Timur AS dari Atlantik tengah dengan rudal jelajah ini.
Kapal selam kelas Yasen memiliki delapan tabung peluncuran vertikal kompleks СМ-346 (3Р-14В) untuk rudal jelajah Onik dan Kalibr.
Sistem ini dapat meluncurkan rudal dari posisi kapal selam di permukaan dan di bawah air. Bahkan, kapal selam kelas Yasen-M, yang ditingkatkan kemampuannya, juga dapat menembakkan rudal anti-kapal hipersonik dan serangan darat 3M22 Zirkon, yang dikatakan memiliki jangkauan 1.000 kilometer dan kecepatan Mach 8.
ONI atau Badan Intelijen Angkatan Laut AS mendapuk Yasen sebagai adalah kapal selam nuklir paling senyap buatan Rusia. Tak heran jika AS dan sekutunya, NATO, ogah berhadapan langsung dengan Permata Mahkota ini.