Bumi Memasuki Era Antroposen, Amankah untuk Manusia?

Ilustrasi kemarau atau kekeringan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Jakarta – Seorang profesor Agronomi dan Agroekologi dari Dalhousie University, Kanada, Derek Lynch, mengatakan Planet Bumi telah memasuki era Antroposen.

Berdasarkan data yang diolah VIVA Tekno, Kamis, 26 Oktober 2023, era Antroposen bermula ketika aktivitas manusia mulai memiliki pengaruh buruk terhadap ekosistem Bumi.

Belum ada kesepakatan soal waktu dimulainya Antroposen, tetapi sejumlah ilmuwan mengusulkan bahwa Antroposen mungkin dimulai ketika Revolusi Industri pada akhir abad ke-18.

Adapun, sejumlah Ilmuwan mengatakan Antroposen terjadi di masa lampau. Mereka beranggapan, Antroposen mungkin bermula 14.000 sampai 15.000 tahun Sebelum Masehi berdasarkan bukti-bukti litosfer atau kerak bumi terluar.

Terlepas dari perdebatan kapan dimulainya era Antroposen. Intinya, era tersebut merupakan periode waktu ketika aktivitas manusaia memberikan dampak buruk pada Bumi. 

Untuk mengetahui sebuah era, para ilmuwan melihatnya melalui fosil makhluk yang hidup pada era tersebut. Misalnya saja, fossil Tyrannosaurus rex, menjadi ciri khas Periode Zaman Kapur Akhir.

Ketika ahli geologi masa depan mempelajari Antroposen, mungkin mereka bisa saja menemukan fosil sampah plastik dan ayam ternak yang mendefinisikan kehidupan manusia di masa itu.

Sebab, menurut survey yang dilakukan World Economic Forum, pada 2050 mendatang jumlah sampah plastik disinyalir akan melebihi jumlah ikan-ikan di laut.


Source : ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Sementara, dalam laporan United Poultry Concerns, disebutkan bahwa peternakan ayam juga meningkat pesat. Bahkan sebanyak 50 miliar ayam disembelih tiap tahunnya untuk konsumsi manusia.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa gas metana yang dihasilkan oleh ayam dan hewan ternak lainnya, membuat emisi gas rumah kaca meningkat dan menyebabkan planet semakin panas.

Beerikut bukti-bukti yang dapat menjadi acuan bahwa bumi telah memasuki era Antroposen:

  1. Tingkat kepunahan flora dan fauna melonjak jauh di atas rata-rata. Bumi akan kehilangan sekitar 75 persen spesiesnya dalam beberapa abad ke depan jika manusia tak mencegahnya.
  2. Karbondioksida di atmosfer meningkat dengan kecepatan paling drastis selama 66 juta tahun.
  3. Limbah plastik memenuhi jalur air dan lautan dengan partikel mikroplastik saat ini mencemari ekosistem laut.
  4. Jumlah nitrogen dan fosfor di tanah menjadi berlipat ganda dalam abad terakhir karena penggunaan pupuk.
  5. Meninggalkan lapisan jelaga atau karbon hitam permanen pada gletser dan udara akibat pembakaran bahan bakar fosil.

Mungkin sudah terlambat untuk menghapus ‘jejak buruk’ manusia di planet ini, tetapi masih ada waktu dan kesempatan untuk memerangi dampak buruk aktivitas  manusia terhadap iklim dan lingkungan.

Limbah FABA (Fly ash and Bottom ash) dari hasil pembakaran batu bara

Photo :
  • vstory