Apa Itu Dejavu? Begini Penjelasan dengan Teorinya
- Pixabay
Jakarta – Apakah kamu pernah mengalami sensasi aneh di mana kamu merasa sudah pernah mengalami situasi atau peristiwa yang sedang terjadi, meskipun sebenarnya kamu tahu bahwa itu tidak mungkin?
Fenomena ini dikenal sebagai dejavu, dan telah menjadi subjek minat dan penelitian yang luas. Dalam artikel ini, VIVA Digital akan merangkum soal konsep dejavu, mencoba memahami fenomena ini, dan melihat beberapa teori yang mencoba menjelaskan misteri dibaliknya.
Definisi dan Pengalaman Dejavu
Dejavu berasal dari bahasa Prancis yang berarti "sudah dilihat." Secara umum, dejavu adalah perasaan atau sensasi bahwa suatu peristiwa yang sedang terjadi telah dialami sebelumnya.
Pengalaman ini sering kali disertai dengan perasaan aneh, seperti rasa akrab atau pengetahuan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Namun, saat seseorang mencoba memperjelas kenangan tersebut, ia sering kesulitan mengingat di mana atau kapan peristiwa tersebut sebenarnya terjadi.
Teori tentang Dejavu
Meskipun belum ada jawaban yang pasti tentang penyebab dejavu, ada beberapa teori yang diajukan untuk mencoba menjelaskan fenomena ini:
Teori Jalan Pintas Persepsi
Teori ini mengusulkan bahwa dejavu terjadi ketika ada gangguan dalam proses pengolahan informasi di otak. Ini bisa terjadi ketika informasi melalui jalan pintas di otak, melewati proses pengolahan yang lebih dalam, sehingga menciptakan sensasi bahwa situasi itu sudah pernah terjadi sebelumnya.
Teori Ingatan
Menurut teori ini, dejavu terjadi ketika terjadi gangguan dalam memori. Saat kita mengalami situasi baru yang memiliki kesamaan dengan situasi sebelumnya, mungkin terjadi ketidaksesuaian dalam ingatan kita, sehingga kita merasa telah mengalaminya sebelumnya.
Teori Dimensi Paralel
Salah satu teori yang lebih spekulatif adalah bahwa dejavu adalah hasil dari interaksi antara dimensi paralel. Menurut teori ini, ketika kita mengalami dejavu, kita mungkin mengakses ingatan dari versi diri kita di dimensi lain.
Teori Neuropsikologis
Pendekatan ini melibatkan studi tentang otak dan proses kognitif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dejavu dapat terjadi ketika ada gangguan dalam hubungan antara ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.
Apakah dejavu berbahaya?
Menurut sebuah penelitian, dejavu lebih sering terjadi pada remaja karena memiliki aktivitas yang sangat padat, sehingga memicu stress dan mempengaruhi cara kerja otak.
Sebagian besar manusia mungkin sudah mengalami dejavu. Jika kamu mengalami dejavu satu atau dua kali, itu tidak berbahaya. Namun jika sering mengalami dejavu, maka perlu berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Meskipun dejavu adalah fenomena yang cukup umum, penjelasan ilmiah yang meyakinkan masih belum ditemukan. Diperlukan penelitian lanjutan untuk lebih memahami dan menguji teori-teori yang ada.