Ada Fenomena Astronomi Menyambut Nyepi dan Ramadhan
- Getty Images
VIVA Tekno – Menjelang awal Ramadhan 1444 Hijriah, terjadi fenomena Kulminasi Matahari dan Ekuinoks Vernal. Kulminasi Matahari sudah terjadi sejak 20 Februari hingga 5 April, sementara Ekuinoks Vermal pada 21 Maret 2023.
"Fenomena Kulminasi Matahari dan Ekuinoks Vermal ini menyambut Hari Raya Nyepi dan Awal Ramadhan," tulis akun Instagram @lapan_ri dalam postingannya seperti dikutip VIVA Tekno, Senin, 20 Maret 2023.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Ekuinoks Matahari adalah fenomena ketika bintang dari tata surya kita melintasi ekuator Bumi. Jadi panjang siang maupun malam tidak akan terlalu panjang atau pendek.
Sementara Kulminasi Matahari merujuk pada kondisi ketika Matahari mencapai titik tertinggi saat tengah hari. Indonesia akan mengalaminya karena membentang dari 6 derajat LU-11 derajat LS. Matahari akan berada di atas negara kita selama 44 hari.
Pun, dengan fenomena Ekuinoks yang terjadi karena dilintasi garis khatulistiwa. Adapun 11 kota yang dilalui antara lain, Pasaman Barat, Kota Alam dan Bonjol (Sumatra Barat).
Pangkalan Lesung, Lipat Kain (Riau) dan Tanjung Teludas (Kepulauan Riau). Pontianak (Kalimantan Barat), Santan Hulu (Kalimantan Timur), Tinombo Selatan (Sulawesi Tengah), Kayoa (Maluku Utara) dan Raja Ampat (Papua Barat Daya).
Jadi, durasi ibadah puasa di beberapa wilayah hanya 13-14 jam saja. Hal ini dikarenakan Ekuinoks Vernal yang membuat waktu siang dan waktu fajar hampir seragam, yakni 12 jam ditambah 1-2 jam.
Untuk Jakarta sendiri, durasinya 13 jam 15 menit, sementara Aceh, 13 jam 17 menit. Terlama adalah Nuuk, Greenland dengan durasi 15 jam 29 menit, Oslo, Norwegia 14 jam 54 menit dan Moskwa, Rusia 14 jam 31 menit.