Negara Pertama di Dunia yang Merayakan Tahun Baru
- ANTARA FOTO/M N Kanwa
VIVA Tekno – Negara pertama yang merayakan Tahun Baru adalah Kiritimati. Tapi untuk spesifiknya, gelar ini disandang oleh kota Kiribati, dilanjutkan Kepulauan Chatham di Selandia Baru, Chukotka dan Kamchatka di Rusia dan Sydney di Australia.
Sedangkan Indonesia jadi negara ke-12 dengan Jakarta jadi kota pertama yang berbarengan dengan Bangkok, Thailand. Posisi negara kita ada di bawah China dengan kota Hong Kong dan Beijing.
Jadi saat Kiritimati merayakan Tahun Baru, di Jakarta baru menunjukkan pukul 07:00 WIB. Sedangkan ketika kota terakhir memasuki Tahun Baru, Jakarta memasuki pukul 19:00 WIB.
Untuk negara paling belakang yang merayakan Tahun Baru adalah pulau-pulau kecil terluar di Amerika Serikat. Pulau Baker dan Pulau Howland akan merayakannya pada pukul 12:00 GMT atau 19:00 WIB. Tetapi karena wilayah itu tidak berpenghuni, tidak banyak perayaan di sana.
Kedua dan terakhir adalah Samoa Amerika, 558 mil dari Tonga, tempat penduduk lokal dan pengunjung merayakannya 24 jam penuh, diolah VIVA Tekno dari berbagai sumber, Jumat, 23 Desember 2022.
Asal tahu saja, Kiribati juga menjadi salah satu tempat pertama di dunia yang melihat sinar pertama dari Matahari terbit. Zona waktu mereka 14 jam lebih awal dari UTC yakni zona waktu terjauh di dunia.
Negara tersebut terdiri dari 33 pulau atol dan pulau karang rendah di tengah Samudra Pasifik yang tersebar di perairan seluas lebih dari 3,5 juta km persegi.
Mereka terdiri dari tiga kelompok pulau, Kepulauan Gilbert, Pulau Phoenix, dan Pulau Line yang terletak 30 derajat timur dari 180 derajat garis bujur.
Secara geografis, Pulau Line terletak tepat di sebelah selatan pulau Hawaii di Amerika Serikat dan secara logis seharusnya berada di zona waktu yang sama.
Namun tidak sesederhana itu karena Garis Penanggalan Internasional bukanlah garis lurus, melainkan sedikit berliku-liku dan selama bertahun-tahun telah didorong karena berbagai alasan politik dan ekonomi.
Sebelum tahun 1995, Kiribati melintasi Garis Penanggalan Internasional dengan kelompok pulau timur dan barat yang memiliki perbedaan waktu 24 jam.
Hal ini dipandang sebagai gangguan ekonomi yang mengganggu, karena hanya ada empat hari per minggu ketika kedua belah pihak harus bekerja secara bersama dalam satu hari dan jadi satu-satunya hari ketika kantor pemerintah di sisi yang berlawanan dapat melakukan bisnis.
Untuk mengakhiri situasi ini, presiden Kiribati mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 1995, Garis Penanggalan Internasional selanjutnya akan bergerak ke arah timur untuk mengelilingi negara tersebut.
Dengan begitu, Kiribati menjadi negara pertama yang menyambut sinar Matahari terbit di awal milenium ketiga. Untuk merayakan kesempatan itu, mereka bahkan mengganti nama Pulau Caroline menjadi Pulau Milenium pada tahun 2000.