Belalang Setan, Benarkah Seseram Namanya

Belalang Setan.
Sumber :
  • Thailand Nature Project

VIVA Tekno – Belalang merupakan hewan herbivora yang dapat dijumpai di hutan, kebun, persawahan, atau bahkan halaman rumah.

Mengutip Wikipedia, belalang adalah serangga dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek.

Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang.

Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Belalang setan atau nama ilmiah Aularches miliaris misalnya.

Serangga ini merupakan anggota Famili Pyrgomorphidae dan ordo Orthoptera. Kepala dan toraksnya berwarna gelap kebiruan dan bagian lateralnya (pinggir) berwarna kuning cerah.

Adapun abdomen (bagian tubuh di belakang dada atau toraks) bagian tergit dan sternit berseling merah dan kuning. Menurut artikel dalam situs biologi.ugm.ac.id, Rabu, 7 Desember 2022, warna-warni badan belalang setan sebagai peringatan untuk menjauhkan diri dari predator.

Belalang Setan.

Photo :
  • Wikipedia

Selain itu, belalang setan juga memiliki perilaku yang unik. Apabila terganggu, mereka akan ‘meludah’ atau mengeluarkan busa dari bagian toraks (bagian di belakang kepala serangga).

Cairan tersebut memang berbau menyengat, dari mana nama belalang itu didapat, namun tidak beracun bagi manusia. Cairan tersebut bermanfaat sebagai salah satu cara mempertahankan diri mereka terhadap mangsanya,” demikian bunyi keterangan resmi UGM.

Lalu, melansir situs Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian UGM, belalang setan agak berbeda dengan belalang pada umumnya yang makan pada saat siang hari.

Belalang setan justru makan pada malam hari. Belalang setan adalah belalang pemakan segala. Di Srilanka, belalang tersebut menyukai tumbuhan dadap, kelapa, Areca, dan pisang.

Dalam situs hpt.faperta.ugm.ac.id dijelaskan bahwa pergerakan belalang setan lamban atau tidak gesit. Jika hendak dipegang, belalang ini lebih memilih menjatuhkan diri daripada meloncat terbang.

“Ketika dipegang manusia dan merasa terganggu, belalang setan mengeluarkan cairan berupa busa yang menyebabkan iritasi kulit pada sebagian orang dan juga mengeluarkan bunyi seperti derikan,” jelas artikel yang ada di situs hpt.faperta.ugm.ac.id.