Arti FOMO, ROMO, JOMO yang Kerap Digunakan Pengguna Media Sosial
- Freepik
VIVA Tekno – Kata FOMO beberapa waktu belakangan ini kerap terdengar di kalangan pengguna media sosial. Fear of missing out atau rasa takut tertinggal dengan hal-hal yang sedang tren. Selain FOMO, kata ROMO juga mulai berkembang.
ROMO adalah relief of missing out atau lega karena ketinggalan berita. Hal ini melibatkan keberuntungan karena ketinggalan berita. Seseorang kerap ingin menghindari sebanyak mungkin berita.
Munculnya jejaring sosial dan dunia online telah memunculkan fenomena terkenal seperti FOMO, akronim untuk ungkapan takut ketinggalan. Ini lazim di kalangan anak muda.
Namun fenomena ini sering menimbulkan penggunaan internet yang berlebihan, selalu dengan tujuan untuk tidak melewatkan sedikit pun informasi atau tren yang sedang berkembang.
Dengan latar belakang konteks politik, kesehatan, dan ekonomi yang semakin menimbulkan kecemasan, semakin banyak pengguna internet yang berpaling dari berita.
Sebaliknya, mereka secara sukarela akan menghindari media, serta teknologi digital apa pun yang dapat memberi mereka berita, menurut situs The Star, Selasa, 4 Oktober 2022.
Beberapa orang akan merasa lega karena melewatkan satu atau lebih peristiwa berita. Hal ini terlihat dari munculnya konsep ROMO di internet, merupakan kelegaan karena tidak menyadari suatu peristiwa atau berita.
Istilah FOMO pertama kali digunakan oleh Patrick McGinnis pada tahun 2004, yang saat itu masih menjadi mahasiswa di Harvard Business School di Amerika Serikat.
Ini juga mengacu pada rasa takut melewatkan acara yang sangat dihebohkan, seperti pesta yang akan dihadiri semua orang. Oleh karena itu, istilah ini juga berlaku di luar ranah digital.
Bahkan ini memiliki antonim yang disebut JOMO (joy of missing out) atau kegembiraan karena kehilangan. Kata ini menggambarkan kesenangan yang terkait dengan melewatkan suatu acara, sering kali mendukung beberapa waktu senggang, seperti menikmati malam yang tenang dengan bersantai di sofa.