Senjata Kimia, Senyap dan Mematikan

Masker senjata kimia.
Sumber :
  • The Conversation

VIVA – Meskipun secara tegas dilarang karena dampaknya sangat mengerikan, penggunaan senjata kimia kerap dipakai dalam peperangan.

Berikut zat-zat kimia paling berbahaya yang dengan barbar digunakan dalam peperangan, seperti dikutip dari situs Deutsche Welle, Senin, 25 April 2022:

VX

VX merupakan senyawa golongan organofosfat sangat beracun. Cairannya yang tak berwarna dan tak berbau mampu mengganggu sistem syarah dalam tubuh. VX kerap digunakan sebagai racun syaraf dalam perang senjata kimia.

Efek racun VX amat cepat. Gejalanya muncul hanya dalam beberapa detik setelah terpapar. Sejumlah kecil racun ini pun mematikan. Kematian disebabkan sesak napas atau gagal jantung.

Sarin

Sarin adalah racun syaraf yang mudah menguap tapi amat beracun. Setetes ravcun ini sudah cukup untuk membunuh seorang manusia dewasa dengan cepat.

Mirip dengan VX, gejala korban yang terpapar racun ini termasuk sakit kepala, keluar air liur dan air mata, diikuti oleh kelumpuhan otot secara bertahap otot dan kematian.

Gas Mustard

Racun ini bekerja lambat namun mengerikan. Sasaran racun ini adalah mata, saluran pernapasan, dan kulit, lalu menyebar ke sel-sel tubuh.

Ketika kulit terkena racun, maka akan tampak seperti luka bakar selama beberapa jam sebelum lepuhan besar muncul dan menyebabkan jaringan parut yang parah dan rasa sakit. Mata bisa buta beberapa jam setelah terpapar.

Fosgen

Fosgen dianggap salah satu senjata kimia yang paling berbahaya yang pernah ada. Fosgen merupakan bahan kimia industri yang digunakan dalam pembuatan plastik dan pestisida.

Gejala korban yang tersedak paparan fosgen adalah: batuk, sesak nafas, mual, dan kadang-kadang muntah. Dalam konsentrasi rendah, gasnya tidak berwarna, aromanya seperti bau jerami yang baru dipotong.

Klorin biasanya dipakai sebagai bahan pemutih kertas dan kain, membuat pestisida, karet, membunuh bakteri dalam air minum dan kolam renang. Klorin sangat berbahaya jika digunakan berlebihan karena bisa mengakibatkan luka permanen.

Ketika berbentuk gas dan menyebar, korban yang menghirupnya lemas dan merasa tercekik karena klorin meracuni paru-paru sehingga berisiko mengakibatkan kematian.