Google Sedang Menciptakan Tuhan

Google sedang menciptakan Tuhan.
Sumber :
  • post-Gutenberg

VIVA – Nama Mo Gawdat mencuat ke publik gara-gara membongkar penelitian misterius Google yang sedang menciptakan Tuhan. Gawdat adalah mantan kepala bisnis Google X – proyek penelitian dan pengembangan rahasia Google – yang buka suara untuk mengingatkan umat manusia tentang bahaya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

"Mereka (para peneliti Google) sedang menciptakan Tuhan. Ini benar-benar menakutkan," kata pria keturunan Mesir yang bergabung dengan Google pada 2007 tersebut, seperti dikutip dari situs Express, Senin, 4 Oktober 2021.

Tuhan yang dimaksud Gawdat adalah robot yang bisa menirukan semua gerakan manusia dengan luwes. Robot ini diciptakan di laboratorium Google X menggunakan teknologi kecerdasan buatan. Ia mengaku kaget sama perkembangan lengan robot yang memiliki reflek sangat cepat.

"Saya melihat robot ini awalnya memiliki kemajuan yang lambat, sampai suatu hari saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri lengan robot itu bisa meraih dan mengambil bola. Lebih menakutkan lagi lengan tersebut bisa mengambil apa saja dengan sangat cepat," jelasnya.

Gawdat menyadari bahwa robot-robot ini adalah anak-anak. Tapi, lanjut dia, anak-anak yang memiliki perkembangan yang sangat cepat. "Perbedaan utamanya hanya di mesin. Robot ini juga punya tingkat kecerdasan tinggi sehingga berpotensi untuk belajar sangat cepat. Sekali lagi saya katakan bahwa kita sedang menciptakan Tuhan," papar dia.

Ia juga mengingatkan bahwa kecerdasan buatan memiliki potensi untuk mencapai apa yang disebut singularitas teknologi atau titik di mana robot yang diciptakan menggunakan teknologi ini menjadi tidak terkendali dan tidak dapat diubah.

"Mesin pintar ini bisa melampaui kemampuan manusia dan kemungkinan besar tidak akan bisa dikendalikan," ungkap Gawdat. Ia bukan satu-satunya tokoh teknologi yang membunyikan lonceng alarm bahaya mengenai kecerdasan buatan. Sebelumnya, Elon Musk sudah memperingatkan tentang bahaya yang terkait dengan pengembangan teknologi ini.

Sebelumnya, Google kena semprot gara-gara sebuah game bertema pornografi yang tersedia di Google Play Store membuat khawatir karena diiklankan untuk anak-anak dan remaja.

Permainan yang disebut LUV itu melibatkan pemain untuk menavigasi pertemuan seksual, seperti mencoba melepas pakaian wanita saat dia tidur. Nuansa inses dan pemerkosaan jelas hadir dalam 'simulasi' yang dihadirkan kepada pemain. Misalnya, perempuan yang dimaksud digambarkan sebagai saudara tiri dari pemain.