Pria Ini Terpanggil untuk Jadi Pejuang UMKM
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA – Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan menjadi pukulan telak bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Tidak sedikit dari mereka yang bangkrut akibat dari wabah ini.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah melaporkan jumlah pelaku usaha mikro kecil dan menangah atau UMKM saat ini mencapai 64,2 juta di Indonesia. Disebutkan pula UMKM telah memberikan kontribusi yang nilainya mencapai 61,07 persen dari total PDB atau Rp8.573 triliun.
Oleh karena itu, digitalisasi UMKM perlu terus didorong agar mereka bisa mendapatkan kesempatan naik kelas. Dalam peningkatan UMKM dan penguatan rantai pasok, kolaborasi berbagai pihak sangat penting dan strategis untuk meningkatkan daya saing.
"UMKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional, tentu saja tidak kebal dari dampak pandemi. Jadi, mereka harus bisa mengembangkan usahanya secara digital,” ujar Pendiri Gamma Advertisa dan KlikDigital Indonesia, Iswan Febriyanto, Jumat, 6 Agustus 2021.
Iswan menjelaskan, berawal dari kecintaan terhadap dunia digital serta kepedulian terhadap masa depan UMKM di seluruh Indonesia, membuatnya tertarik untuk membuat aplikasi khusus untuk UMKM Go Digital yang diberi nama WBSPro.
"Tujuannya agar para UMKM bisa saling mengenal hingga bertukar informasi seputar bisnis dan usaha yang dijalani. Melalui aplikasi ini saya berharap bisa membantu UMKM di seluruh Indonesia supaya dapat mengembangkan usahanya," papar dia.
Melalui WBSPro, Iswan mengaku merasa terpanggil menjadi praktisi internet marketing untuk memperjuangkan UMKM yang dinilainya masih berjalan di tempat, tanpa ada kemajuan sedikit pun.
"Jika para UMKM dibina hingga diberikan pengetahuan dan sarana yang diperlukan mengenai bisnis marketing, tentunya akan lebih memudahkan mereka dalam mengembangkan usaha menjadi lebih baik. Bahkan, mungkin bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi," jelas mantan bankir ini.
Pemilik akun Instagram @ifsaleh itu menambahkan, jumlah pengguna aplikasi WBSPro terus bertambah. Hingga saat ini, jumlah penggunanya telah mencapai sekitar 8.000 anggota. "Mereka berasal dari berbagai instansi, lembaga sosial, BUMN, bahkan dari kalangan pebisnis online," ungkap Iswan.