Kisah Eric Yuan Mendirikan Aplikasi Zoom, Awalnya karena Stres
- bbc
Eric Yuan bercerita dirinya mendirikan Aplikasi Zoom. Awalnya karena stres. Maksudnya, ia mendapat ide saat harus naik kereta api selama 10 jam hanya untuk mengunjungi pacarnya. Ya, pastinya Anda baru mengetahui sosok pengusaha China itu beberapa minggu ini, atau bahkan ada yang belum tahu siapakah dia?
Berkat Yuan, sekarang warga di dunia bisa berkomunikasi dengan teman-teman meskipun sedang dalam karantina akibat pandemi Virus Corona COVID-19.
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Eric Yuan, pendiri perusahaan konferensi video Zoom, masuk daftar miliarder Forbes, dengan kekayaan yang diperkirakan senilai US$7,8 miliar atau Rp120 triliun. Yuan dilahirkan di provinsi Shandong, China.
- Ancaman virus corona di penjara berjejal El Salvador: Sel padat terancam `bom waktu` Covid-19
- Flu Spanyol menewaskan 50 juta orang satu abad lalu, bagaimana perubahan dunia saat itu?
- Pasangan yang berlibur di laut tak tahu bahwa dunia dilanda pandemi Covid-19
Setelah mempelajari permesinan di salah satu perusahaan raksasa Asia, dia bekerja selama empat tahun di Jepang sebelum bekerja di Amerika Serikat.
Sempat ditolak tinggal dan bekerja di AS
Yuan terinsipirasi Bill Gates. Tantangan yang dihadapinya saat tiba di negara terkaya di dunia tersebut adalah bagaimana dapat menjadi pemenang di dunia inovasi teknologi yang sedang berkembang pesat di pertengahan 1990-an di California.
Ia sempat ditolak beberapa kali sebelum akhirnya diizinkan tinggal dan bekerja di AS. Pada 1997, akhirnya Yuan dapat memulai kehidupan baru di Silicon Valley, California pada usianya ke-27 tahun.
Di sana ia menemukan tempat di mana dirinya dapat mengembangkan keterampilannya. Yuan bekerja sebagai programer di perusahaan WebEx. Sepuluh tahun kemudian, perusahaan tersebut dicaplok Cisco Systems. Dan, di tempat itulah Yuan kemudian menjadi pimpinan bagian Engineering.
Yuan mengatakan ide mengembangkan Aplikasi Zoom muncul ketika ia dalam perjalanan 10 jam di kereta untuk mengunjungi pacarnya. Ide ditolak dan mendirikan perusahaan sendiri: Zoom
Pada 2011, pengusaha teknologi ini memberikan presentasi kepada para eksekutif Cisco. Ia menjelaskan sebuah aplikasi untuk mengadakan konferensi video, dengan menggunakan komputer kantor dan tablet, di samping juga telepon genggam.
Tetapi ide tersebut ditolak
Yuan mengundurkan diri dari perusahaan tersebut dan kemudian mendirikan usahanya sendiri: Zoom.
“Saya pertama kali memikirkan Zoom saat menjadi mahasiswa di China. Saya harus menggunakan kereta selama 10 jam untuk menemui seseorang, yang sekarang menjadi istri saya,” kata Yuan dalam wawancara dengan Medium.
“Saya tidak menyukai perjalanan tersebut dan membayangkan berbagai cara lain untuk dapat menemuinya tanpa harus melakukan perjalanan. Inilah yang akhirnya mendasari berdirinya Zoom,” tutur dia, menambahkan.
Bantuan teman dan keluarga
Setelah mengundurkan diri dari Cisco, Yuan kesulitan mencari investor untuk merealisasikan proyeknya. Bisnis ini dipandang sudah jenuh dan tidak ada lagi tempat bagi pesaing baru. Ia kemudian berusaha menghimpun dana dari teman-teman dan keluarga, demikian dilaporkan Financial Times.
“Pemilihan waktu yang tepat adalahsuatu hal yang sangat penting bagi perusahaan,” jelasnya. Peningkatan pemakaian telepon pintar dan teknologi penyimpanan informasi di cloud yang memungkinkan terciptanya produk seperti Zoom.
Akan tetapi bahkan istrinya sebenarnya tidaklah yakin, kata Yuan kepada Forbes. Meskipun demikian sebagai seseorang yang sering melakukan perjalanan bisnis, dia tetap melihat perlunya pengembangan platform yang menfasilitasi rapat jarak jauh.
Lonjakan karena wabah
Perusahaan terus berkembang pada bulan April tahun lalu, masuk di pasar saham dan mencatat keberhasilan saat masuk Nasdaq. Sejak saat itu, harga saham Zoom meningkat dalam kelompok kategori perangkat lunak cloud.
Di tengah pandemi, pasar keuangan anjlok, namun harga saham Zoom naik hampir 14 persen sejauh ini. Pada Desember 2019, perusahaan ini mencatat 10 juta pengguna sehari. Lalu, Maret tahun ini, 200 juta dan sejauh ini sampai April 300 juta, menurut data dari perusahaan itu.
Pasar memperkirakan keberhasilan Yuan meningkat lebih dari US$40 miliar dalam waktu tiga bulan saja karena masa karantina pandemi COVID-19 dan meningkatnya permintaan untuk komunikasi jarak jauh.
Mudah digunakan, tapi sistem keamanan dipertanyakan
Mengapa perusahaan ini melampaui perusahaan lain seperti Skype milik Microsoft atau Google Hangouts?
Para pakar teknologi sepakat bahwa tingginya penggunaan Zoom karena muda digunakan, dan pengguna tak perlu mendaftar, dengan 100 orang dapat bergabung, dan juga gratis, untuk masa komunkasi selama 40 menit.
Graham Cluley, konsultan keamanan siber Inggris mengatakan kepada BBC bahwa dalam belakangan muncul pertanyaan soal keamanan.
"Banyak peneliti keamanan internet meneliti kode, dan sebagian menemukan ada masalah keamanan," kata Cluley.
Namun, tambahnya, perusahaan itu segera mengeluarkan perangkat lunak tambahan untuk meningkatkan sistem keamanan.
"Zoom mungkin tidak ideal untuk politisi tingkat tinggi membicarakan isu sensitif, namun bagi sebagian besar orang, Zoom merupakan pilihan," tambahnya.
GEJALA dan PENANGANAN: Covid-19: Demam dan batuk kering terus menerus
TIPS TERLINDUNG DARI COVID-19: Dari cuci tangan sampai jaga jarak
PETA dan INFOGRAFIS: Gambaran pasien yang terinfeksi, meninggal dan sembuh di Indonesia dan dunia
VAKSIN: Seberapa cepat vaksin Covid-19 tersedia?
IKUTI LAPORAN KHUSUS TERKAIT VIRUS CORONA