Senjata Hipersonik AS Bisa Robohkan Jet Tempur dan Satelit China-Rusia
- Defense News
VIVA – Amerika Serikat (AS) tidak pernah puas untuk mengembangkan persenjataan canggih. Belakangan ini, Laboratorium Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Angkatan Darat serta Angkatan Udara AS sedang mengembangkan senjata hipersonik. Senjata berkecepatan 5 kali kecepatan suara ini diklaim tidak terkalahkan serta dapat memusnahkan jet tempur dan satelit milik China dan Rusia.
Upaya kolaboratif Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS ini mencakup berbagai upaya penelitian ilmiah, pembuatan prototipe senjata, eksplorasi bahan-bahan baru, eksperimen, dan penyusunan strategi manufaktur yang inovatif seperti manufaktur aditif atau pencetakan 3D.
Laboratorium Litbang Angkatan Darat misalnya, bereksperimen dengan bahan yang ada serta kombinasi baru dari logam dan zat lainnya.
"Kami membutuhkan material yang kuat dan memiliki ketangguhan tinggi. Senjata hipersonik berjalan sangat cepat, menjadi cukup panas untuk melelehkan sebagian besar logam. Jadi kita perlu cara untuk mengurangi itu, dan manufaktur aditif dapat membantu," kata Brandon A. McWilliams dari Laboratorium Litbang Angkatan Darat, seperti dikutip dari Fox News, Kamis, 12 Maret 2020.
Selain itu, ada banyak keuntungan pencetakan 3D, yang mencakup kemampuan merekayasa struktur dan kombinasi bahan yang sepenuhnya baru pertama kali dikembangkan melalui permodelan komputer canggih.
Sementara sejak awal pengembangannya, pencetakan 3D sudah menunjukkan harapan besar, karena menggunakan metode teknis yang canggih dan disempurnakan dengan menggunakan bahan bubuk, laser dan sistem yang dapat membentuk bahan berlapis.
Banyak bahan yang digunakan dalam proses ini masih disertifikasi dan berkualitas. Departemen Pertahanan (Pentagon) dan Markas Besar Angkatan Bersenjata AS sebelumnya telah memiliki beberapa keberhasilan dalam pengembangan senjata hipersonik.
Namun, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memperbaiki teknologi yang dibutuhkan untuk penerbangan senjata hipersonik saat ini dan masa depan, khususnya dalam menghadapi China dan Rusia.