Zhores, Superkomputer Rusia yang Berbasis Artificial Intelligence
- http://www.postlicious.com
VIVA – Bukan hanya Amerika Serikat dan China yang berlomba menjadi negara yang memiliki superkomputer di dunia. Rusia pun tidak mau ketinggalan. Mereka menciptakan superkomputer bernama Zhores yang diklaim bisa memecahkan seluruh masalah karena menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Mengutip situs Defense One, Selasa, 5 Maret 2019, nama Zhores diambil dari ilmuwan Uni Soviet / Rusia, Zhores Ivanovich Alferov, yang juga pemenang Nobel Fisika pada 2000.
Sedangkan, superkomputer adalah komputer yang memiliki kapasitas pemrosesan yang lebih tinggi dibanding dengan komputer umum. Teknologi ini juga punya kalkulasi kecepatan yang sangat tinggi dari komputer biasa.
Kecepatan proses superkomputer diukur dalam floating points operations atau dikenal 'flops', per detik. Dengan keunggulan tersebut, biasanya superkomputer dipakai untuk membuat prakiraan cuaca, simulasi senjata nuklir, dan melacak aktivitas di antariksa.
Pengembangan Zhores dimulai pada 2017 oleh Institut Sains dan Teknologi Skolkovo di Moskow, Rusia. Ini merupakan lembaga swasta berusia 8 tahun yang didirikan bersama kemitraan dengan Institut Teknologi Massachusetts, Amerika Serikat.
Pada Januari 2019, para ilmuwan Skolkovo mengatakan kepada media pemerintah bahwa kecepatan Zhores telah mencapai 1 petaflop, atau setara dengan 1.000 triliun kalkulasi per detik, yang menjadikannya sebagai superkomputer tercepat keenam di bekas negara Uni Soviet tersebut.
Mereka juga menargetkan untuk meningkatkan kecepatan Zhores menjadi 2 atau 3 petaflops untuk mengatasi masalah yang berkaitan erat dengan Internet of Things (IoT) seperti mesin pembelajaran antarmuka, ilmu data dan permodelan matematika dalam biomedis, pemrosesan gambar, pengembangan dan pencarian obat baru, fotonik, pemeliharaan prediktif, serta pengembangan sumber radiasi sinar X dan Gamma baru.
”Kehadiran Superkomputer Zhores bagian dari upaya negara untuk memajukan penelitian AI. Zhores menggabungkan 26 node dengan akselerator grafis paling kuat dengan tensor core saat ini, di mana masing-masing memiliki empat kartu NVIDIA Tesla V100,” ungkap salah satu ilmuwan Skolkovo.
Tidak hanya mengembangkan AI, teknologi superkomputer juga dipergunakan untuk kepentingan militer Rusia, di mana kedua bidang ini menarik perhatian Presiden Vladimir Putin, yang tujuannya mengacak-acak sistem keamanan negara-negara Barat di masa depan.