Cincin Satunus Bakal Menghilang

Aurora di Saturnus
Sumber :
  • NASA

VIVA – Cincin Planet Saturnus mulai menghilang. Peneliti memperkirakan planet itu akan hidup tanpa cincin sekitar 100 hingga 300 juta tahun lagi. 

Dilansir laman Gizmodo, Rabu 19 Desember 2018, cincin Saturnus terdiri dari es. Namun, penelitian terbaru menemukan, cincin itu telah terserang gravitasi planet dan medan magnet yang menyebabkan fenomena bernama hujan cincin. 

Fenomena ini diketahui telah berlangsung pada 2013. Penelitian baru yang diketuai James O'Donoghue dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard Badan Antarika Amerika Serikat di Greenbelt Maryland menemukan, efeknya terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.

Peneliti tak begitu yakin, Saturnus lahir dengan halo. Diperkirakan, halo baru terbentuk sekitar 100 juta tahun lalu, akibat dari tabrakan para bulan Saturnus. 

"Kita beruntung, bisa melihat sistem cincin Saturnus, yang tengah berada di masa hidupnya," kata O'Donoghue.

Dia menuturkan, cincin pada Saturnus sifatnya sementara. Kemungkinan, manusia melewatkan sistem cincin yang sama pada planet raksasa Jupiter, Uranus, dan Neptunus. Ketiganya hanya memiliki lingkaran tipis saja. 

Bongkahan es, butir debu mikroskopis dan batu raksasa yang berada di cincin Saturnus saat ini, memainkan permainan tarik-menarik. Mereka terjebak pada tarikan gravitasi Saturnus, serta tarikan orbital yang menarik keluar. 

Keseimbangan tersebut terganggu, saat partikel es dibebankan pada cahaya ultraviolet Matahari. Ini menyebabkan partikel jatuh di sepanjang garis magnetiknya, dengan gravitasi memberikan dorongan tambahan. 

Peneliti juga mendalami seberapa banyak air yang mengalir keluar dari cincin Saturnus. Mereka menemukan 10 ribu kilogram air keluar per detiknya, yang menyebabkan akan mencair secara keseluruhan pada 292 juta tahun lagi. 

Dengan jumlah air itu, O'Donoghue menyatakan, bisa mengisi kolam renang untuk olimpiade dengan waktu setengah jam saja. (asp)