Gara-gara Batu Ini, Asal Usul Manusia Berubah Lagi
- Dokumen Mohamed Sahnouni
VIVA – Studi arkeologi terbaru dari ilmuwan membuat sejarah dan asal usul manusia modern berubah lagi. Tim arkeologi National Research Center for Human Evolution Spanyol menemukan bukti manusia awal telah lebih awal menyebar ke area Afrika Utara atau wilayah mediterania.
Studi arkeologi yang dipublikasikan di jurnal Science menemukan, perkakas alat batu dan tulang belulang hewan yang berusia 2,4 juta tahun lalu. Temuan ini memberikan perspektif baru, sebab selama ini ilmuwan meyakini manusia modern ada di mediterania pertama kali pada 1,8 juta tahun lalu.
Kesimpulan itu didapatkan dari penggalian dan penyelidikan intensif pada situs Ain Hanech, timur laut Algeria sejak 1992.
Dilansir melalui laman The Conversation, Jumat 30 November 2018, penggalian pada bagian utara El Eulma di situs Ain Hanech sebelumnya ditemukan alat-alat batu dan potongan-potongan tulang yang berumur 1,8 juta tahun. Temuan artefak di situs Afrika Utara itu sebelumnya disimpulkan, merupakan bukti jejak manusia modern paling tua.
Namun bukti itu terpatahkan dengan hasil penggalian terbaru. Dalam penggalian yang lebih dalam, tim arkeologi menemukan lebih dari 250 perkakas batu dan 600 sisa fosil. Berbagai hewan bahkan berhasil teridentifikasi, seperti gajah, kuda, badak, kuda nil, antelop liar, babi, hyena dan buaya. Artinya hewan-hewan ini di masa lalu juga menempati habitat savana.
Sedangkan perkakas batu yang ditemukan serupa dengan alat potong tajam, yang digunakan untuk mengeksekusi bangkai hewan. Alat terbuat dari batu kapur dan batu api, kemungkinan berasal dari sekitar sungai kuno. Alat tersebut merupakan alat batu Oldowan yang berumur 1,9-2,6 juta tahun yang lalu.
Penemuan baru ini mengubah pemahaman mengenai waktu dan penyebaran alat batu pra sejarah Oldowan di seluruh Afrika dan di luar benua.
Pada 600 ribu tahun yang lalu, Oldowan pertama kali di temukan di Afrika Utara, perbedaan usia dengan bukti yang di Afrika Timur menjadi relatif lebih kecil.
Artinya peneliti mengatakan terjadi ekspansi terjadi lebih cepat, meskipun awalnya diperkirakan beberapa pembuat perkakas batu di Timur maupun Utara berasal dari pengrajin yang sama. Akibatnya pemukiman di daerah Mediterania tampak jauh lebih tua dibanding Utara.
Lalu karena tidak ditemukan fosil hominid, para peneliti hanya dapat berspekulasi mengenai siapa yang kira-kira membuat alat-alat batu ini. Peneliti berharap penggalian di masa depan di Ain Boucherit, situs yang berjarak ratusan meter dari situs Ain Hanech, dapat memberi kesempatan bagi peneliti untuk mengidentifikasi mengenai pembuat perkakas batu.