Mengintip Matahari Buatan China, Panasnya 6 Kali dari Inti Bumi
- www.weibo.com/CCTV News/Shuai Junquan
VIVA – China mengumumkan proyek matahari buatan mereka makin mulus. Institute of Plasma Physics China yang terafiliasi dengan Chinese Academy of Sciences mengatakan untuk pertama kalinya, matahari buatan mereka telah mencapai suhu 100 juta derajat celsius.
Pada pekan ini, matahari buatan China itu rekor sejarah yakni suhu 100 juta derajat celsius, dengan daya pemanasan telah mencapai 100 Megawatt. Suhu ini diklaim enam kali lebih panas dari inti matahari, yang panasnya sekitar 15 juta derajat celsius. Suhu 100 juta derajat celsius diperkirakan sebagai suhu minimum untuk fusi nuklir di bumi.
Matahari buatan China dibuat dalam sebuah fasilitas fusi nuklir bernama Experimental Advanced Superconducting Tokamak (East).
Tokamak merupakan alat yang menerapkan medan magnet yang sangat kuat, untuk membatasi plasma berbentuk donat yang mengurung partikel panas.
Dilansir dari laman Engineering and Technology, Kamis 15 November 2018, fasilitas East merupakan perangkat pertama di dunia yang menggunakan magnet jenis superkonduktor. Perangkat ini adalah versi mutakhir tokamak yang didesain oleh Uni Soviet. Tokamak dipertimbangkan sebagai fasilitas konstruksi reaktor fusi nuklir. Alat ini menghasilkan panas super dengan meledakkan partikel yang lebih besar di bawah panas dan tekanan astronomi.
Mempertahankan tenaga tersebut dapat memberikan sumber energi bersih yang tidak terbatas. Proses yang berlangsung pada tokamak sama dengan menjaga sebuah bintang tetap 'terbakar'.
Para fisikawan dan insinyur telah membuat tenaga nuklir selama beberapa dekade, lalu menemukan medan magnet untuk menstabilkan panas plasma berbentuk donat. Namun perlu diketahui, untuk mempertahankan panas dan tekanan yang ekstrem adalah tugas yang sangat menantang. (mus)