Venus Mirip Neraka, NASA Tetap Ingin Kirim Manusia

Ilustrasi misi di Planet Venus
Sumber :
  • NASA

VIVA – Fiksi ilmiah populer menyebutkan pada awal abad 20, Planet Venus digambarkan sebagai negeri ajaib yang memiliki suhu hangat. Di planet ini terdapat hutan, rawa bahkan dinosaurus. Selanjutnya pada 1950, Planetarium Hayden di Museum Sejarah Alam Amerika mengumpulkan masyarakat yang ingin pariwisata ke luar angkasa. Mereka dapat memilih tujuan, salah satunya adalah Venus. 

Dikutip melalui laman Phys, Rabu 17 Oktober 2018, berbagai pengamatan menunjukkan saat ini Venus tidak mungkin menjadi tujuan wisata. Misi antariksa dalam beberapa dekade terakhir mengungkapkan, planet ini layaknya neraka. Selain suhu panas, atmosfernya juga mengandung korosif beracun. 

Suhu di sekitar planet mencapai sekitar 460 derajat celsius, lebih panas dari Planet Merkurius, planet terdekat Matahari. Permukaan Venus adalah hamparan batu tandus yang terdiri dari batuan basalt dari gunung berapi.

Meskipun lingkungannya sangat ekstrem, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tetap ingin meluncurkan misi ke Venus, dengan misi wahana High Altitude Venus Operational Concept (HAVOC).

Misi ini memanfaatkan permukaan yang padat untuk dieksplorasi. Rencananya NASA akan menggunakan pesawat udara agar tetap tinggi di atmosfer Venus dalam waktu yang lama. 

Atmosfer di atas ketinggian ini juga cukup padat, sehingga dapat melindungi astronaut dari radiasi pengion yang berasal dari luar angkasa. Campuran gas seperti oksigen dan nitrogen dapat memberi daya apung pada pesawat. Atmosfer Venus terdiri dari 97 persen karbon dioksida, 3 persen nitrogen dan sejumlah gas lainnya. 

Atmosfer planet itu dikenal mengandung taburan asam sulfat, sehingga membentuk awan padat dan merupakan penyumbang utama kecerahan ketika dilihat dari Bumi. Artinya desain pesawat harus dibuat tahan terhadap efek korosif dari asam ini. Ilmuwan telah memiliki teknologi untuk mengatasi masalah keasaman. 

Beberapa bahan seperti senyawa teflon dan plastik, memiliki ketahanan asam yang tinggi dan dapat digunakan untuk desain luar pesawat. 

Atmosfer bagian yang atas memiliki profil yang berbeda. Mikroorganiasme yang hidup dalam suhu ekstrem dan sudah ada di Bumi ternyata juga bisa hidup di atmosfer atas Venus ini, dan dapat bertahan hidup. Mikroorganisme ini hidup di area yang akan dilalui wahana HAVOC.

Sejauh ini tidak ada bukti kehidupan di sana, namun wahana HAVOC dapat menyelidiki kemungkinannya. Permukaan Venus telah dipetakan melalui orbit dalam misi Amerika Serikat yakni misi Magellan. Dalam misi itu diketahui, kondisi permukaan Venus sama sekali tidak ramah bagi kehidupan apa pun.