TNI AD Punya Heli Tempur Apache AS dan Mi-35P Rusia, Canggih Mana?

Taruna Akademi Militer Korps Penerbad TNI AD.
Sumber :
  • Instagram/@akmil.id

VIVA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat resmi punya delapan unit Helikopter Apache AH 64E buatan Amerika Serikat. Capung besi ini datang pada Mei 2018, dan akan ditempatkan di Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah.

Sebelumnya, TNI AD sudah memiliki lima unit Helikopter Mi-35P buatan Rusia pada Oktober 2010. Tank terbang ini bermarkas di Skadron 31/Serbu, Pusat Penerbangan TNI AD di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten.

Dilihat dari kemampuan tempur, Mi-35P bisa disejajarkan dengan AH-64 Apache. Lantas, bagaimana kecanggihan dua helikopter serang buatan dua negara berseteru sejak Perang Dingin ini? Berikut data-data yang diungkap oleh VIVA, Selasa, 24 Juli 2018.

Mi-35P

Helikopter ini adalah pengembangan dari helikopter tempur legendaris Mi-24 Hind yang mulai diproduksi era 1970an. Pesawat baling-baling ini memiliki keunikan dari helikopter tempur buatan Barat.

Kalau Barat memisahkan fungsi serang dan angkut pasukan, Mi-35P mampu melakukan fungsi keduanya. Kemampuan angkut pasukannya mencapai delapan personel infanteri tempur bersenjata lengkap.

Sebagai heli serang, Mi-35P milik TNI AD dilengkapi dengan roket S-8 kaliber 80mm, pelontar chaff/flare untuk mengecoh rudal yang mengancam dirinya, canon GSh-30 kaliber 30 mm, serta yang paling menakutkan, rudal antitank 9M120 Ataka atau AT-9 Spiral dalam kode NATO.

Rudal antitank ini mampu menghajar sasaran seperti tank dan panser musuh dari jarak 8 kilometer serta bersifat fire and forget. Rudal ini memiliki kemampuan sulit di-jamming dalam perang elektronika, sehingga tingkat mengenai sasaran ke lawan sangatlah tinggi.

AH-64E Apache

Kompetitor Mi-35P ini dilengkapi Roket Hydra 2,75 inchi dengan jarak efektif 3-5 kilometer dan jarak maksimum 7 km pada kedua sisi helikopter.

Apache memiliki misil yang letaknya bersebelahan dengan Hydra, AGM 114/R Hellfire, yang juga memiliki jarak efektif sampai delapan meter dan mampu menghancurkan sasaran tank, baik bergerak maupun diam.

Selain itu, Apache memiliki jarak mematikan (lethality distance) sejauh 20 meter. Helikopter serang andalan AD AS itu juga canon kaliber 30 milimeter yang memiliki jarak efektif 1.500 meter dan jarak maksimal 3 km yang berada di bagian perut heli.

Pengoperasian Apache dilakukan oleh sistem komputerisasi yang merupakan gabungan antara optik dan elektronik, atau disebut electro-optical sensor, serta dalam sekali melakukan penerbangan jarak tempuh terjauhnya sejauh 500 mil. (Ann)