Mengapa Rambut Manusia Keriting
- VIVA/Tasya Paramitha
VIVA – Bulu domba yang ikal memunculkan banyak spekulasi. Namun para peneliti mengatakan spekulasi tersebut tak ada yang mendekati kebenarannya. Peneliti AgResearch di Selandia Baru membuat sampel bulu domba dari 6 domba Merino. Hewan jenis ini dipilih karena sel bulunya lebih rapi.
Peneliti mencuci sampelnya menggunakan air murni lalu mengeringkannya dengan sebuah alat dan memastikan sampel tidak menempel satu sama lain serta tidak mengubah bentuk. Setelah itu diteliti menggunakan mikroskop, untuk memastikan lengkungan setiap rambut pada sampel. Peneliti juga menghitung perbedaan tipe sel dan mencatat panjang selnya.
Para peneliti melakukan itu untuk menguji dua teori terkenal tentang bentuk ikal tersebut. Teori pertama mengatakan jaringan ikal dibangun, sel pada satu sisi dibagi lebih cepat daripada lainnya. Namun saat peneliti meneliti bulu tersebut, ditemukan tidak ada perbedaan jumlah sel. Temuan ini membantah teori pertama.
Teori kedua menyatakan, perbedaan antara dua jenis sel yang membentuk serat wol yaitu sel orthocortical yang lebih panjang dan paracortical yang lebih pendek. Proporsi keduanya membuat ikal pada bulu. Saat diuji, peneliti menemukan rasio panjang tersebut tidak bisa menentukan serat ikal tersebut.
"Apa yang tidak kami duga adalah bahwa kedua teori benar-benar akurat dalam memprediksi," ujar salah satu peneliti Duane Harland, dilansir situs New York Times, Jumat 23 Maret 2018.
Harland menyatakan, komposisi sel bisa berubah yaitu paracortical bisa lebih panjang daripada orthocortical. Perbedaan ini tak membuat kesimpulan pasti dengan perbandingan sebuah sel bisa menghasilkan sel yang ikal.
Ilmuwan melakukan penelitian ini sekaligus untuk menemukan jawaban mengapa ada sebagian manusia yang memiliki rambur lurus dan sebagian keriting. Rupanya sel di bagian luar rambut keriting lebih panjang ketimbang di dalam. Sedangkan untuk rambut lurus, sel di bagian dalam atau luar rambut memiliki panjang yang sama.