Penyebab Startup Daerah Sulit Berkembang
- Dok. Local.co.id
VIVA.co.id – Perusahaan rintisan (startup) daerah mempunyai produk inovasi bernilai jual tinggi dan berkualitas. Sayangnya, produk inovasi ini 'mandek' di daerah.
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jumain Appe, mengatakan sebuah startup tidak bisa berkembang dan maju meski memiliki modal cukup, lantaran tidak memiliki jiwa wirausaha.
Oleh karena itu, perlu adanya lembaga inkubator sebagai jembatan penghubung agar produk inovasi startup daerah dilirik industri dan berkembang. Faktanya, menurut Jumain, jumlah inkubator di daerah masih minim.
"Fungsi inkubator mempertemukan inovator (startup) dengan industri (investor), seperti lembaga keuangan," ungkap Jumain, di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017.
Ia menuturkan, saat ini baru ada sekitar 20 inkubator yang dikelola oleh pemerintah daerah. Dibentuknya inkubator bisnis di setiap daerah merupakan salah satu target Presiden Joko Widodo.
Inkubator ini akan menjembatani startup pemula untuk dijadikan 'perusahaan yang matang'. Sebab, pada 2045, 60 persen usia penduduk Indonesia memasuki usia produktif.
Artinya, membutuhkan persiapan matang untuk membuka lapangan pekerjaan, dan startup diharapkan menjadi salah satu perusahaan yang mampu menampung para pekerja ini. (ase)