Dua Tahun, Kemenristekdikti Bantu 661 Startup
- www.pixabay.com/geralt
VIVA.co.id – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi ikut terlibat dalam mewujudkan program 1.000 perusahaan rintisan (startup).
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe mengatakan, sudah ada 661 startup yang dibantu sejak 2015.
Rinciannya, 52 startup pada 2015, sebanyak 151 startup di 2016, serta tahun ini mencapai 458 startup.
Menurutnya, ratusan startup tersebut mendapatkan 'seed funding' berupa insentif dan program pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
Adapun fokus bidang inovasi teknologi yang diberi bantuan antara lain bidang pangan, kesehatan dan obat-obatan, transportasi, energi, teknologi informasi komunikasi, pertahanan keamanan, material maju dan bahan baku.
Selain dukungan pendanaan, Jumain menyebut Kemenristekdikti juga mendorong daya saing startup, dengan menggelar Inovator Indonesia Expo (I3S) setiap tahun.
"Pameran I3E ini upaya hilirisasi serta komersialisasi hasil riset dan pengembangan dari para inovator. Baik dari perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, serta masyarakat luas," kata Jumain, di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, Senin 16 Oktober 2017.
Tahun ini, I3E diselenggarakan di pusat perbelanjaan di Grand City Mall & Convex, Surabaya, Jawa Timur. Pameran diselenggarakan mulai 19-22 Oktober 2017, dan diikuti oleh 457 startup inovasi.
Kebijakan 1.000 startup mendukung Program Nawacita Presiden Joko Widodo pada poin ke 6 dan 7.
Dalam kedua poin tersebut isinya meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, sehingga Indonesia bisa maju dan bangkit bersama negara Asia.
Selain itu, mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.