Ini Model Bisnis yang 'Laku' Diterapkan Startup Digital

Ilustrasi startup lokal Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

VIVA.co.id – Perusahaan rintisan (startup) di Indonesia sedang menggeliat dan bermunculan. Bisnis yang dijalankan sebagian besar diklaim bertujuan untuk memberikan pemecahan masalah yang terjadi di tengah masyarakat.

Menurut Vice President of Commercial PT Sinergi Informatika Semen Indonesia, Prima Suyitno, saat ini inovasi disruptif (disruptive innovation) tengah merajai model bisnis startup digital dunia.

Sebab, teknologi informasi menjadi komponen utama menjalankan model bisnis, selain modal yang kuat. Inovasi ini pada dasarnya merubah model bisnis yang sudah ada.

"Mereka membuat model bisnis berdasarkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat (based on customer experience), lalu memberikan solusi untuk permasalahan tersebut," kata dia, melalui keterangannya, Jumat, 2 Juni 2017.

Ia pun memberi contoh startup lokal maupun asing yang menerapkan inovasi disruptif dan berhasil dalam pelaksanaannya. "Gojek, Uber dan Alibaba adalah contohnya," kata Prima.

Ia juga tak menampik bahwa sebagian besar startup Indonesia dikuasai oleh pemodal besar (venture capital).

Oleh karena itu, Prima mendorong potensi mahasiswa, khususnya di daerah, untuk berani berinovasi bisnis bidang IT, sehingga menciptakan ekosistem baru.

Idea is cheap! Very cheap. Jangan takut untuk memulai dari yang kecil. Kita bisa menemukan ide di mana saja, hanya tinggal niat dan merealisasikannya," kata dia.

Apalagi, Prima melanjutkan, saat ini, seluruh perusahaan memandang IT bukan lagi sebagai business supporting, namun menjadi main driven sebuah perusahaan.

"Pengetahuan dasar yang kita miliki dalam dunia IT akan sangat membantu kita dalam membuat model bisnis nantinya," tuturnya. (ase)