Perusahaan Investasi 'Keroyok' Jualo Lewat Pendanaan
- Jualo
VIVA.co.id – Platform iklan baris di Indonesia, Jualo.com, mengumumkan telah mendapat suntikan dana keroyokan dari beberapa perusahaan. Sebelumnya mereka telah mendapatkan dana jutaan dolar dari NSI Ventures.
Beberapa perusahaan yang menyuntikkan dana itu dikenal sebagai investor yang sudah berpengalaman di industri marketplace. Mereka adalah Susquehanna International Group (SIG) yang memimpin putaran ini diikuti oleh Lionrock dan JWC Ventures. JWC Ventures juga termasuk salah satu investor pertama di Jualo.
"Investasi tersebut akan digunakan untuk memperkuat tim, mengkonsolidasikan posisi Jualo.com di Indonesia, dan memperluas platform lintas perbatasan," ujar Chaim Fetter, CEO dan co-founder Jualo.com, dalam keterangan resminya, Selasa, 30 Agustus 2016.
Chaim optimistis, bahwa pendanaan itu akan mendorong Jualo memimpin pasar yang padat penduduk di negara-negara Asia. Pasalnya, kata Chaim, tim mereka terdiri dari para pengusaha yang berpengalaman dan inkubasi usaha di Asia. Sayangnya, pria berkacamata itu tidak memberikan informasi detil, berapa pendanaan yang telah dikucurkan oleh banyak perusahaan ventura itu.
Untuk bisa meraih pasar Asia, Chaim mengungkapkan jika Jualo telah meninggalkan pendekatan klasik top-down yang diusung dari Barat dan diterapkan di pasar negara berkembang. Sebaliknya, Jualo mengembangkan suatu model bisnis yang disesuaikan dengan preferensi konsumen dan budaya setempat.
"Pemahaman konsumen yang mendalam dengan mengedepankan budaya Indonesia memungkinkan Jualo untuk memperkuat posisinya dalam waktu singkat sejak masa inkubasi. Di antaranya adalah fitur-fitur seperti geo-search, pembayaran lewat rekening bersama, pembiayaan konsumen, pengiriman barang, verifikasi penjual dan fitur pembayaran seperti Jaulo Kasbon, kemitraan dengan Kredivo, dan berbagai fitur lainnya," ujar Chaim.
"Dengan tim manajemen yang berbakat memimpin perusahaan, kami memiliki keyakinan penuh bahwa Jualo akan menjadi unggulan di pasar eclassifieds untuk mengambil keuntungan dari semakin canggihnya pasar konsumen Indonesia," kata Richard Hsu, Kepala Investasi Asia Tenggara di SIG.
Segera setelah Jualo mendapatkan funding, tim kecil Jualo langsung merekrut CTO, Ahmed Aljuneid, seorang insinyur komputer lulusan Stanford University dan telah berpengalaman dalam inkubasi bisnis di Silicon Valley dan Asia. Operasional Jualo sehari-hari berada di bawah kendali Pedro Principe (27), yang ‘dibajak’ saat sedang memimpin Carmudi, milik Rocket Internet di Bangladesh dan Myanmar.
(mus)