Pakai Ojek Online TeknoJek, Bonus Miliaran Menanti
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – TeknoJek merupakan pemain baru dalam layanan ojek online di Indonesia. TeknoJek kemarin, baru meluncurkan platform aplikasi mereka. Siap mengaspal, TeknoJek hadir dengan dua layanan T-JEK (untuk jasa ojek) dan T-DROP (untuk keperluan pengantaran barang).
Tetapi, ada yang unik dari layanan ojek online yang satu ini, sebab antara pelanggan dan pengemudi tidak hanya sebatas timbal balik mengantar dan membayar pengemudi. Kelanjutannya, antara si pelanggan dan pengemudi ini saling menguntungkan seperti keduanya menjadi pebisnis.
“Prinsip awalnya untuk memberikan keuntungan buat semua orang, maksudnya perusahaan untung, tetapi orang lain juga harus untung,” ujar salah satu pendirinya, Robert S.D. yang juga sebagai Chief Executive Officer (CEO) TeknoJek kepada VIVA.co.id, Jumat 19 Mei 2016.
Robert mengatakan, TeknoJek membuat sebuah sistem jaringan, yang mana saat satu pelanggan mengunduh aplikasi TeknoJek, maka ia akan mendapatkan sebuah referral ID yang digunakan sebagai ‘pegangan’ untuk memperluas jaringannya. “Ajak teman, teman ajak teman lagi, itu semua jadi jaringan customer,” kata Robert.
Saat VIVA.co.id mencoba mendaftar pada aplikasi TeknoJek, maka pengguna akan diminta untuk mengisi referral ID. Nah referral ID itu diisi dengan nomor serial teman yang mengajak untuk menggunakan layanan TeknoJek.
Tetapi, jika Anda menjadi yang pertama menggunakan, tak perlu mengisi. Ketika telah terdaftar, maka setelah verifikasi dan sign in, akan tertera referral ID Anda. Referral ID itulah yang kemudian diberitahukan kepada jaringan yang dibangun pengguna.
Otomatis, pelanggan lain yang diajak itu sudah masuk menjadi anggota pengguna. Jika awal tadi saat mendaftar dengan mengisi referral ID terlebih dahulu, otomatis pula pengguna menjadi anggota si pemilik referral ID tersebut. Robert menambahkan, aturan ‘main’ serupa juga berlaku bagi di pengemudi.
Hitungan bonus
Robert mengatakan, dari 100 persen pemasukan yang didapatkan pengemudi, 75 persen bersih untuk pengemudi, sedangkan lima persen untuk bonus jaringan pelanggan, lima persen untuk bonus jaringan pengemudi dan 15 persen lagi untuk perusahaan.
“Potensinya kalau seluruhnya penuh (jaringan) sudah 15 juta download, ada jutaan orang, dengan pakai cuma seratus ribu sebulan, itu bisa dapat ratusan hingga hitungan miliaran,” tutur Robert.
Maksud seratus ribu pemakaian adalah si pelanggan dalam satu bulan harus menggunakan layanan ojek online TeknoJek, dengan tarif Rp100 ribu. Sementara itu, di pengemudi, kata Robert, harus mendapatkan omzet Rp1,5 juta sebulannya.
“Kalau benar ada 15 juta download dan satu orang cuma pakai seratus ribu, itu potensinya sudah ada dapat sampai 6 miliar lebih. Kita sudah hitung,” kata dia.
Tetapi, sebagai catatan, pelanggan dan pengemudi yang satu bulan tidak memenuhi target dari yang ditentukan, atau dalam satu bulan tidak menggunakan layanan, otomatis tidak akan menerima pemasukan dari program tebar jaringan.
“Bonus hanya diberikan kepada orang yang pakai, tetapi jika nanti kemudian dia aktif kembali, data tetap ada, mereka dapat lagi,” jelas Robert. (asp)