CEO Gojek Diam, Netizen Malah Ramai #SaveGojek
- ANTARA/Abriawan Abhe
VIVA.co.id - Kisruh aturan pelarangan Gojek ternyata tidak ditanggapi sama sekali oleh manajemen platform transportasi itu. CEO Gojek, Nadiem Makarim tidak menjawab sampai sekarang meski telah dihubungi Viva.co.id.
Sepertinya dia memilih tutup mulut dan menyerahkan kepada para pengguna setianya, terutama netizen, untuk bereaksi menekan pemerintah agar mau mengubah aturan larangan tersebut.
Banyak pihak yang tidak setuju dengan aturan yang dikeluarkan oleh Kementrian Perhubungan terkait pelarangan beroperasi bagi transportasi berbasih online atau ride sharing, seperti GoJek, GrabBike, LadyJek dan lainnya. Bahkan pejabat sekelas mantan wakil presiden Boediono pun tidak setuju.
Keluhan pengguna transportasi praktis itu hingga kalangan pejabat pemerintahan ikut andil berkicau di twitter.
Pantauan Viva.co.id di Twitter, Jumat, 18 Desember 2015, seperti mantan Wakil Preseiden, Boediono yang bersanding dengan mantan Presiden SBY periode tahun 2009 hingga 2014 itu bercuit menyatakan agar aplikasi berbasis transportasi itu diberi waktu untuk menata aturan, bukan malah melarang.
"Pak Jonan, beri Gojek dll waktu untuk menata. Jangan dilarang. Ini suara orang tua. Salam,” tulis Boediono dalam akun Twitternya.
Bahkan, netizen setia Gojek menyatakan bahwa keputusan pelarangan tersebut sebagai tindakan yang bodoh.
“Larangan gojek oleh pemerintah ini adalah kebijakan terbodoh. Inovasi yang keren seperti gojek malah dilarang. Bodoh. Bodoh!!” tulis akun @ulil.
"Sebagai pengguna setia gojek, saya sedih dan marah karena gojek dilarang pemerintah. Anak saya tiap hari pake gojek ke sekolah,” tulis @ulil kemudian.
Selain mencurahkan kekesalan dengan kata-kata bernada emosi, ada juga netizen pelanggan setia ridesharing yang mengungkapkannya dengan nada lelucon.
“Jiahhh padahal turut terbantu dgn adanya GoJek dan UBER taxi, serasa punya supirrr, motor dan mobil banyakk...,” tulis akun @Earbay.
“Gojek dilarang, Nikah beda agama dilarang. Besok-besok LDR juga dilarang kali,” ucap @Hrst.
Sampai saat ini hashtag #SaveGojek juga menyebar di Twitter untuk menyuarakan penolakan aturan larangan gojek dan kawan-kawan. #SaveGojek telah masuk dalam 10 besar trending topic Twitter untuk kategori global.