Alasan Lazada Soal Harbolnas dengan Diskon Abal-abal
Kamis, 17 Desember 2015 - 17:37 WIB
Sumber :
- Viva.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id - Saat Harbolnas beberapa waktu lalu, banyak konsumen yang merasa dikecewakan karena diskon abal-abal. Diskon palsu tersebut kabarnya ditawarkan oleh oknum penjual 'nakal' yang ikut ambil bagian dalam Harbolnas.
Lazada Indonesia mengakui bahwa memang ada beberapa seller, yang terdaftar di platform mereka, yang memberikan diskon 'abal-abal'. Seller nakal itu sempat lolos dari pantauan sistem di Lazada, yang diklaim digunakan oleh ratusan ribu seller lainnya.
"Sekarang kita pengen lebih baik lagi. Dulu bukannya boleh tapi ada beberapa yang lolos. Kita kecolongan dengan begitu banyaknya (seller). Ada sekitar 700 ribu seller. Ini jadi pembelajaran bagi kita untuk berikan pelayanan lebih baik lagi," ujar VP of Strategic Marketing Partnership, Lazada Indonesia, Indra Yonathan, di Plaza UOB, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Desember 2015.
Baca Juga :
Lazada Indonesia mengakui bahwa memang ada beberapa seller, yang terdaftar di platform mereka, yang memberikan diskon 'abal-abal'. Seller nakal itu sempat lolos dari pantauan sistem di Lazada, yang diklaim digunakan oleh ratusan ribu seller lainnya.
"Sekarang kita pengen lebih baik lagi. Dulu bukannya boleh tapi ada beberapa yang lolos. Kita kecolongan dengan begitu banyaknya (seller). Ada sekitar 700 ribu seller. Ini jadi pembelajaran bagi kita untuk berikan pelayanan lebih baik lagi," ujar VP of Strategic Marketing Partnership, Lazada Indonesia, Indra Yonathan, di Plaza UOB, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Desember 2015.
Indra mengatakan, tanggung jawab ada di tim
Quality Control
yang menyaring para
seller
. Namun karena jumlah
seller
yang banyak itulah, sekali lagi ia katakan, seller nakal itu pun lolos.
Indra menegaskan, para
seller
itu langsung diberi sanksi dengan cara menonaktifkan akun mereka. Namun tak sampai di sana, Indra mengatakan setelah diberi sanksi dengan dinonaktifkan, kemudian Lazada memberikan pembinaan dengan kesepakatan yang tidak merugikan berbagai pihak.
"Kita nonaktifkan langsung. Cari cara agar tidak terjadi lagi, yaitu dengan pendekatan ke
seller
," tutur Indra.
Public Relations Manager Lazada Indonesia, Tania Amalia, menambahkan bahwa selain penonaktifan yang bersifat permanen dan sementara, sanksi lain yang diberikan bisa berupa pinalti atau denda yang sudah disepakati antara pihak Lazada dan
seller
.
"Jadi
seller
itu dinonaktifkan, bisa permanen atau sementara. Kemudian ada juga sanksi berupa pinalti, denda bagi mereka," kata Tania.
Ditegaskan Tania, akibat diskon abal-abal yang dibuat oleh
seller
nakal memang tidak merugikan konsumen. Hanya saja keterkejutan psikis yang dialami konsumen muncul karena harga yang didongkrak berkali-kali lipat.
"Jadi konsumen kaget dengan harga yang bengkak. Misal harga asli dua juta ditulis 200 juta tapi dengan diskon jadi 1,5 juta. Tidak ada yang dirugikan hanya psikis yang kena," ujar Tania.
Peningkatan Di Harbolnas Lima Kali Lipat
Indra mengakui bahwa Lazada mengalami peningkatan transaksi hingga lima kali lipat pada saat Harbolnas dibandingkan hari biasa. Sedangkan perbandingkan dari Harbolnas tahun lalu transaksi meningkat dua kali lipat.
"Dari hari biasa kurang lebih lima kali lipat," ucap Indra tanpa menjelaskan secara rinci angka yang dimaksud.
Lalu Tania menambahkan, jumlah item yang terjual berjumlah 600 ribu, dengan produk unggulan pertama dipegang oleh kebutuhan rumah tangga dan kedua adalah gadget. Berbeda dengan tahun lalu, konsumen banyak memilih gadget.
"Tahun ini yang banyak laku adalah kebutuhan dapur dan mainan anak," tutur Tania.
Tania menambahkan, saat Harbolnas sebanyak 13,4 juta konsumen yang berkunjung pada website Lazada. 60 persen dari jumlah itu diketahui mengakses melalui smartphone.