Pendapatan Aplikasi Pesan Instan Turun, Trafik Naik
- REUTERS/Barry Huang
VIVA.co.id - Sebuah studi memperkirakan bahwa pendapatan dari layanan pesan instan mulai mengalami penurunan. Pendapatan pada 2014, mencapai US$113,5 miliar dan akan menurun menjadi US$112,9 miliar di 2019.
Data ini diambil dari Juniper Research yang mengidentifikasi akan ada penurunan pendapatan sebesar US$600 juta. Meksi pendapatan menurun, trafik pesan singkat meningkat menjadi dua kali lipat pada 2019 nanti. Ini dipicu oleh aplikasi pesan instan milik perusahaan over the top, seperti WhatsApp dan Line.
Trafik pesan singkat WhatsApp dan Line meningkat tiga kali lipat, dari 31 triliun di 2014 menjadi 100 triliun di 2019. Yang lebih penting lagi, pendapatan yang dihasilkan dari tiap perusahaan OTT itu diperkirakan menurun sebanyak satu persen.
Penelitian terbaru dari Juniper mengungkap, jika OTT penyedia pesan instan itu menghadapi tantangan berat untuk memonetisasikan layanan mereka. Diketahui, OTT belum memiliki kisah sukses dalam mengandalkan advertising untuk monetisasi layanan. Hal ini karena keterbatasan penerimaan dari konsumen, terutama di pasar Asia.
Di Asia, diketahui bahwa OTT pesan instan mengandalkan penjualan produk di dalam aplikasi, seperti stiker, untuk menghasilkan pendapatan. Maka dari itu, OTT pun mulai bekerja sama dengan pihak lain untuk membuka peluang adanya layanan yang bisa digabungkan.
Line dikabarkan akan menghadirkan Line Pay, sebuah aplikasi pembayaran. Demikian juga dengan Facebook Messenger dan Snapchat yang berencana menghadirkan snapcash. Demikian juga dengan Blackberry Messenger yang mulai mengandalkan BBM Money, selain stiker. (asp)