Teknopreneur Award 2010 Digelar Besok

Teknopreneur Award
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Penghargaan tahunan bagi para pebisnis berbasis inovasi teknologi, Teknopreneur Award 2010, kembali digelar. Penghargaan Teknopreneur yang telah memasuki tahun ketiga kali ini dibagi dalam dua kategori, yaitu Enterprise dan Start-up.

Kategori Enterprises ditujukan bagi perusahaan yang telah memiliki badan usaha berupa Perseroan Terbatas, beromset lebih dari Rp 20 miliar per tahun, kepemilikan saham lokal dalam perusahaan minimal 51 persen, serta bergerak dalam bisnis teknologi (teknologi informasi dan komunikasi, farmasi, energi, manufaktur, dan nanoteknologi). 

Sementara kategori Start-up diperuntukkan bagi perusahaan yang berbentuk PT atau CV, maksimal telah berdiri selama tiga tahun pada 16 Desember 2010, dihitung sejak tanggal Akta Pendirian Perusahaan, dan juga bergerak dalam bisnis teknologi. 

“Penghargaan ini dilatarbelakangi fakta bahwa bisnis dengan kekuatan inovasi dan teknologi mampu unggul dalam persaingan bisnis saat ini. Peningkatan nilai yang diperoleh bisnis berbasiskan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi sangat tinggi. Sehingga wajar bila bisnis-bisnis di kategori tersebut menjadi pemain utama dalam percaturan bisnis global saat ini,” ujar M Andy Zaky, CEO Teknopreneur Indonesia.

Faktor penilaian Teknopreneur Award 2010 ini difokuskan pada inovasi produk dan model bisnis perusahaan, pertumbuhan saat ini dan masa depan, sistem manajemen, serta peran perusahaan terhadap komunitas. 

Setelah registrasi dan data awal peserta diserahkan 20 November 2010 lalu, selanjutnya dilakukan tahap penjurian dan penetapan lima finalis yang akan melakukan presentasi. Penghargaan Teknopreneur Award 2010 sendiri akan diberikan pada malam penganugerahan yang digelar Kamis 16 Desember 2010, di Puri Ratna Convention Hall Sahid Jaya, Jakarta. 

Para peserta di kategori Enterprise, akan dinilai oleh Dewan juri yang terdiri dari Amir Sambodo (IA-ITB dan Teknopreneur), Anindya Bakrie (Yayasan Bakrie untuk Negeri), Budi G Sadikin (Bank Mandiri), Ilham Habibie (The Habibie Center), Rinaldi Firmansyah (PT Telkom), Sylvia Sumarlin (PT Xirca), dan Zuhal (Komite Inovasi Nasional) untuk Kategori Enterprises. 

Adapun untuk kategori Start-up, dewan juri terdiri dari Cahyana Ahmadjayadi (Kemkominfo), Dwi Larso (SBM-ITB), Erwin Aksa (HIPMI), M Andy Zaky (Majalah Teknopreneur), Retno Santi Ruwyastuti (MetroTV), Sandiaga Uno (Saratoga), dan Yani Panigoro (Medco).

Anindya Bakrie menilai sudah banyak enterpreneur-enterpreneur asal Indonesia yang telah memiliki perencanaan dan eksekusi bisnis yang baik.

“Namun, dari sisi marketing dan permodalan kelihatannya mereka masih butuh banyak bantuan. Makanya perlu dibentuk adanya venture capital. Yang tak kalah penting juga adalah bagaimana membina mereka agar berpikir besar dan berani untuk maju,” katanya.

Penghargaan Teknopreneur Award sendiri digelar oleh Ikatan Alumni ITB, Teknopreneur Indonesia, dan Tekno Ventura, dengan dukungan KADIN Indonesia, HIPMI, dan Komite Inovasi Nasional, menggelar Teknopreneur Award 2010.

Beberapa perusahaan yang sempat meraih penghargaan ini, antara lain adalah PT Zahir Accounting (2008) yang fokus pada produk software akuntansi dan PT Sarimas Ahmadi Pratama (2009), yang bergerak di bidang industri mesin, terutama mesin otomotif.