Layanan Ini Dilengkapi IoT, Pengguna Enggak Bisa Macam-macam
- www.pixabay.com/geralt
Jakarta, VIVA – Perbaikan kualitas udara di perkotaan terus digalakkan. Di antaranya melalui penggunaan transportasi umum atau armada mikromobilitas yang ramah lingkungan.
Beam Mobility—perusahaan mikromobilitas—mengklaim jika seluruh armadanya, Beam Mobility, sudah dilengkapi dengan teknologi internet of things (IoT) yang disebut Geofence.
Teknologi ini memungkinkan Beam Mobility untuk memonitor kondisi kendaraan secara real-time, memberi batasan untuk wilayah maupun area yang bisa dilewati oleh setiap pengendara e-bike Beam, serta secara otomatis dapat mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan Beam.
Teknologi IoT juga digunakan untuk mendeteksi ketika armada membutuhkan pergantian baterai. Armada Beam Mobility memiliki kecepatan yang dibatasi maksimal 25 km/jam.
Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara.
Selain itu sebagai upaya untuk pengenalan armada Beam Mobility kepada masyarakat lebih dalam, terdapat program pelatihan armada secara cuma-cuma yang disebut Beam Safety Academy.
"Kami tetap berkomitmen untuk menyediakan solusi transportasi yang tidak hanya efisien dengan biaya terjangkau tapi juga ramah lingkungan. Kami juga akan terus berupaya melebarkan jangkauan layanan ke kawasan-kawasan hunian lainnya," kata Country Lead Beam Mobility Indonesia, Ricky Sjofyan, Jumat, 20 Desember 2024.
Kali ini, Beam Mobility mendukung program “10 Minute City” CitraRaya Tangerang, Banten, melalui penyediaan armada Beam Rover untuk penghuni di kawasan hunian seluas 2.760 hektare.
Dengan jumlah total armada Beam Rover sebanyak 200 unit yang tersebar di lebih dari 20 parking spot, Beam Mobility mencoba mengakomodasi kebutuhan mobilitas mikro penghuni CitraRaya Tangerang.
“Berdasarkan catatan internal kami, sejak layanan Beam Mobility beroperasi pada pertengahan bulan September 2024, tercatat lebih dari 60 persen pengguna mengakses layanan kami setiap hari untuk melakukan kegiatan harian mereka,” jelas dia.
Menurut Ricky, hal yang menarik adalah sebagian besar pengguna memakai layanan ride-sharing Beam Mobility untuk berkendara dari rumah - kantor - rumah. Sementara sisanya untuk berbelanja ke pusat perbelanjaan atau toko kelontong modern, serta kegiatan leisure, olahraga, dan lain-lain.
“Hal ini juga mengilustrasikan bahwa ‘pergeseran’ kebiasaan masyarakat dalam melakukan mobilitas juga sejalan dengan tujuan kami. Kebutuhan dan kesadaran akan layanan armada ramah lingkungan sudah membentuk ceruk pasar tersendiri. Kami pun siap untuk mengakomodasi hal ini,” tuturnya.