Indonesia adalah Pasar yang Sangat Siap Mengadopsi Teknologi AI
- Dok. Telkomsel
VIVA Tekno – Telkomsel Ventures memimpin pendanaan Tictag, perusahaan rintisan atau startup yang bergerak di bisnis data-centric AI.
Pendanaan tersebut dilakukan anak usaha Telkomsel bersama M Venture Partners, East Ventures, Investible, dan SBI Ven Capital.
Aksi korporasi ini merupakan wujud komitmen Telkomsel dalam membuka peluang kolaborasi untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem inovasi digital, mendorong transformasi digital Indonesia, serta mengembangkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Indonesia dan Asia.
Tictag, perusahaan rintisan dengan komitmen mendalam untuk mengembangkan AI berkualitas tinggi yang mudah dijangkau oleh semua, telah memulai perjalanannya dengan inovasi utama dalam menyederhanakan proses pengumpulan dan anotasi data.
Startup asal Singapura yang berdiri pada 2019 tersebut merancang platform crowdsourcing berbasis aplikasi untuk memecah tugas-tugas menjadi unit-unit yang dapat dikelola dengan efisien.
Dalam beberapa tahun terakhir, Tictag telah memperluas jangkauannya, mengembangkan kemampuan AI terapan yang difokuskan pada analisis data serta menawarkan layanan konsultasi yang unggul.
Melalui perluasan produk dan layanan inovatif yang berpotensi mendisrupsi pasar, Tictag kini melayani lebih dari 50 perusahaan di berbagai sektor, termasuk real estate, kendaraan otonom, pertanian, dan media di seluruh Asia.
Tictag juga sudah beroperasi di Singapura, Korea Selatan, Indonesia, Malaysia, Hong Kong, dan Amerika Serikat (AS).
Kepala Eksekutif Telkomsel Ventures Mia Melinda mengatakan kualitas dan kinerja AI sangat bergantung pada data yang digunakan untuk melatihnya.
Oleh karena itu, investasi strategis kepada Tictag dilakukan berdasarkan analisis atas kemampuan mereka dalam membuka potensi AI secara utuh melalui data training berkualitas tinggi yang mempercepat pengumpulan, pelabelan, dan pemrosesan data untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi.
"Investasi ini menjadi salah satu langkah penting kami untuk mendorong akselerasi ekosistem serta perekonomian digital nasional," kata Mia, melalui konferensi pers virtual, Senin, 15 Juli 2024.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Tictag Kevin Quah menyebut Indonesia merupakan basis talenta AI yang berkembang pesat dan pasar yang sangat siap untuk mengadopsi teknologi ini.
Untuk itu, kepercayaan dan dukungan berkelanjutan dari para investor mendorongnya untuk terus menghadirkan inovasi dalam memperkuat ekosistem AI dengan kemitraan bersama komunitas kontributor anotasi data yang beragam, mahasiswa, serta penyandang disabilitas, sehingga memungkinkan mereka berpartisipasi dalam ekonomi AI.
"Terima kasih kepada Telkomsel Ventures yang telah mendukung kami dalam mengembangkan keahlian, pengetahuan, dan akses secara signifikan untuk memperluas dampak kami di pasar Asia," jelas Quah.