Proyek Ini jadi 'Game Changer'
- Durham University
VIVA Tekno – Game changer merupakan istilah yang mengacu pada perubahan atau inovasi yang mendasar dalam industri atau pasar yang mengubah dinamika yang ada dan menciptakan standar baru.
Dalam industri properti yang terus berkembang, setiap langkah baru dari pengembang atau developer dapat menjadi titik balik yang mengubah permainan.
Inovasi, desain pintar dan layanan premium, serta mengedepankan prinsip berkelanjutan (sustainability) merupakan elemen kunci developer menjadi game changer.
Hal tersebut diakui Johannes Weissenbaeck. Pendiri dan Kepala Eksekutif Oxo Group Indonesia ini mengaku jika proyek terbarunya, Oxo The Residences, akan menjadi game changer dalam industri properti neo luxury di Bali.
“Setiap proyek hunian yang kami kerjakan harus memiliki standar internasional dan bisa diterima, bukan hanya oleh pasar domestik, namun juga pasar global,” ungkapnya, Selasa, 23 April 2024.
Oxo The Residences, proyek hunian senilai Rp500 miliar di atas lahan 2 hektare, berlokasi di kawasan Nyanyi, Tabanan, Bali.
Kawasan tersebut dikenal sebagai salah satu daerah penghasil batu bata press dan batu padas yang banyak digunakan sebagai material bangunan rumah.
Bali bahkan telah mengekspor hasil kerajinan batu padas dan terakota sejak 2011. Pada 2022, total nilai ekspor kerajinan Bali mencapai US$116,6 juta, di mana besaran ekspor kerajinan batu padas memberi kontribusi sebesar US$5,8 juta (5 persen).
Selain Nyanyi, ada juga Nuanu – proyek yang digadang akan menjadi The Next Big Thing di Bali setelah Canggu dalam 2-3 tahun ke depan.
Nuanu, yang juga berada di Tabanan, dikembangkan sebagai kota kreatif seluas 44 hektare dan mewujudkan esensi dari Tri Hita Karana – filosofi hidup masyarakat Bali.
Jo, sapaan akrab Weissenbaeck, menyebut Nuanu dirancang sebagai ekosistem yang terintegrasi sehingga menawarkan pengalaman transformatif yang memadukan seni, budaya, kesehatan, kehidupan yang terinspirasi dari alam, dan dampak sosial.
“Nuanu dirancang untuk memicu kreativitas dan menumbuhkan hubungan yang bermakna. Dan, semua penghuni Oxo The Residences nantinya bisa menikmati fasilitas tersebut," jelas dia.
Bukan itu saja. Jo secara tegas membidik 80 persen konsumen domestik untuk proyek yang memiliki luas bangunan antara 182 hingga 286 meter persegi, dengan harga mulai dari Rp7,5 miliar. Ia menggandeng arsitek Alexis Dornier dalam mengembangkan proyek Oxo The Residences.