Dorong UMKM Masuk Pasar Modern
- The Financial Express
VIVA Tekno – Peran usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Karena, memberi kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar lebih dari 60 persen atau Rp8.573 triliun setiap tahunnya.
Selain itu, sektor ini juga menyerap 97 persen tenaga kerja Indonesia atau 116 juta orang. Data Kementerian Koperasi dan UKM per Mei 2022 melaporkan terdapat 65 juta UMKM di Indonesia.
Namun, jumlah UMKM yang ada sedikit naik kelas. Sejalan dengan pertumbuhan UMKM dan usaha mikro kecil (UMK) di Tanah Air, BRI Life menggelar Program Pemberdayaan Asosiasi Wanita Pengusaha Makanan Ringan (Aswapemari) Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Ada beberapa program kegiatan yang kami lakukan bersama Aswapemari Banjarnegara. Mulai dari pendampingan pelatihan digitalisasi usaha serta pelatihan pengelolaan keuangan bisnis/pribadi, hingga literasi asuransi yang dilengkapi dengan alat kemasan," kata Corporate Secretary BRI Life Ade Nasution.
Di samping pelatihan terkait optimalisasi usaha yang mencakup pula bagaimana memasuki pasar modern, penjualan online dan pengelolaan keuangan bisnis, anak usaha BRI ini juga memberikan bantuan alat standar good manufacturing practise (GMP) serta asuransi gratis bagi peserta seusai pelaksanaan literasi asuransi tingkat lanjutan.
Beberapa hasil positif yang didapat dari pemberdayaan ini di antara lainnya jika sebelumnya omzet rata-rata per bulan setiap anggota sebesar Rp2-3 juta, kini meningkat menjadi Rp4-6 juta per bulan. "Adanya pengembangan produk baru seperti abon ikan maka omzet per bulannya Rp2-3 juta," jelas Ade.
Informasi saja, Aswapemari merupakan kelompok wanita pengusaha makanan ringan di Kabupaten Banjarnegara dan sekitarnya yang sudah berdiri selama 11 tahun. Selama ini, mereka mengembangkan usaha makanan ringan untuk membantu perekonomian keluarga dan telah memiliki 50 anggota aktif.