Perjalanan 17 Startup Lokal Belum Berakhir

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ingin terus membantu para startup tahap awal (early-stage startups) dalam menavigasi lanskap ekonomi digital yang terus berubah. Bantuan tersebut melalui program Startup Studio Indonesia atau SSI dengan target memfasilitasi 150 startup digital pada 2024.

Harapannya, para startup alumni SSI mampu mengembangkan skala bisnisnya dan mencapai product-market fit (PMF) yang berkelanjutan, sehingga bisa terus berinovasi dan menciptakan solusi digital sesuai kebutuhan masyarakat.

“Indonesia kerap dikenal sebagai salah satu negara penghasil startup digital di Asia Tenggara. Karena banyaknya jumlah startup yang bermunculan setiap tahun. Kami berkomitmen untuk terus mendampingi para pendiri (startup) dalam pengembangan bisnisnya agar terjadi transfer of knowledge and experience, termasuk dalam menghadapi tech winter,” ungkap Koordinator Startup Digital, Sonny Hendra Sudaryana di Jakarta, Jumat malam, 23 Juni 2023.

SSI diluncurkan sejak 2020, merupakan program tahunan Kominfo yang bertujuan untuk mendampingi dan melatih para startup tahap awal dalam perjalanan mencapai product-market fit.

Menurut data SSI, alumni yang berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal setelah lulus dari program berkisar di angka 13-40 persen di setiap batch. Per Desember 2022, total pendanaan yang mengalir ke alumni SSI telah mencapai Rp392,1 miliar.

“Jadi, SSI menjadi wadah yang tepat di mana founders (pendiri startup) tahap awal bisa belajar dan berdiskusi langsung dengan para mentor berpengalaman dari startup ternama,” papar Sonny.

Ilustrasi perusahaan rintisan atau startup.

Photo :
  • Freepik

Sebelumnya, Kominfo resmi menutup serangkaian program akselerator SSI Batch 6 dengan acara puncak ‘Milestone Day’. Ini merupakan momen krusial dalam perjalanan 17 startup finalis yang telah mendapatkan dukungan dan bimbingan selama empat bulan terakhir untuk mencapai PMF.

“Mereka berkesempatan untuk mempresentasikan bisnis dan pencapaiannya kepada para pemangku kepentingan, seperti lembaga pemerintah dan venture capital,” jelas dia.

Ke tujuh belas alumni dari program SSI Batch 6 terdiri dari startup yang bergerak di berbagai bidang, seperti MODA (perusahaan properti dan konstruksi berbasis teknologi), Assemblr (platform ekosistem Augmented Reality), AYO Indonesia (aplikasi komunitas sepak bola), dan Baskit (SaaS khusus untuk toko grosir dan distributor).

Lalu, DEUS Human Capital Services (platform manajemen personalia/HR dengan gamifikasi), Inventing (penyedia layanan printing digital), Lakuliner (aggregator penyedia cloud kitchen untuk brand F&B), Looyal (aplikasi manajemen bisnis untuk usaha online dan offline), serta Medi-Call (layanan kesehatan on-demand di rumah).

Selanjutnya, OneKlinik (penyedia jasa kesehatan dasar berbasis teknologi), Pajak.io (platform solusi kebutuhan perpajakan), Payable (platform all-in-one checkout), Rooma (penyedia jasa dan produk desain interior), SMEs Pack (aggregator ekspor untuk UMKM), Tweak (platform fitness on-demand), Tokban (marketplace toko bahan bangunan), dan RASA (sebelumnya Warjali – platform penyedia bahan baku, informasi, dan pendanaan UMKM, warung, dan petani).