Sekarang Ada Jasa Terapi Wicara Panggilan ke Rumah

Ilustrasi anak lambat bicara.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Anak-anak memiliki tingkat perkembangan yang berbeda-beda, namun orangtua harus paham mengenai kapan seorang anak mencapai titik perkembangan tertentu sesuai dengan usianya.

Salah satu indikator termasuk pada usia berapa anak secara umum sudah bisa berbicara. Ketika perkembangan anak tidak sesuai dengan panduan tumbuh kembang anak, bisa jadi ia mengalami keterlambatan bicara.

Orangtua harus mengacu pada panduan tumbuh kembang anak tersebut ketika mengamati tumbuh kembang anak. Panduan ini biasanya dapat diperoleh di rumah sakit, puskesmas, atau posyandu.

Jika orangtua mulai merasa ada masalah pada perkembangan wicara dan bahasa anak, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui apakah anak memerlukan terapi wicara.

Di Indonesia, jumlah terapis wicara hanya ada 2.000 orang. Hal tersebut berbanding terbalik di mana 1 dari 300 anak di Indonesia saat ini mengalami gangguan dalam berkomunikasi.

Tidak hanya itu, terapi ini juga umumnya hanya bisa dilakukan di rumah sakit dan klinik mandiri yang tentunya membutuhkan usaha lebih dari para orangtua, baik dari segi waktu maupun efisiensi terapi tersebut.

Inilah yang membuat Hasnal Wenes, Aditya Said, dan Ananda Farrell memutuskan untuk mendirikan Startup Wicaraku yang hadir sebagai solusi untuk kebutuhan layanan terapi wicara home visit yang lebih mudah diakses masyarakat.

Menurut Pendiri dan Kepala Eksekutif Wicaraku Hasnal Wenes, terapi wicara merupakan terapi yang tidak bisa dilakukan sekali saja. Tapi butuh dukungan dan juga peran aktif baik dari pasien maupun pendamping untuk secara rutin dan terjadwal melakukan terapi ini.

“Startup ini hadir sebagai home visit terapi wicara yang memungkinkan pasien untuk mendapatkan layanan terapi wicara, tanpa terhalang waktu jarak,” jelas dia, Kamis, 22 Juni 2023.

Dengan menggunakan layanan Wicaraku, terapis akan membuat program atau rencana terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien.

Pasien juga irit waktu, tenaga dan biaya transportasi karena tidak harus bolak-balik ke rumah sakit guna mendapatkan layanan kesehatan sehingga lebih nyaman dalam menjalani terapi.

Ilustrasi orangtua bicara kepada anak.

Photo :
  • Unsplash

Sementara itu, Pendiri dan COO Wicaraku Aditya Said menjelaskan bahwa Wicaraku menawarkan jasa terapi wicara ke rumah yang cepat dan mudah diakses, pasien cukup menghubungi melalui WhatsApp untuk berkonsultasi dan juga penjadwalan.

Meskipun sebagian besar pengguna Wicaraku saat ini adalah untuk treatment keterlambatan bicara pada anak, namun Wicaraku sebenarnya menawarkan semua kebutuhan terapi wicara seperti gangguan menelan, perawatan pascastroke, pengidap kanker, pengidap parkinson, cerebral palsy, down syndrom, disfagia, dan juga afasia.

"Terapi ini juga dilakukan oleh terapis yang telah memiliki sertifikat dan gelar pendidikan sebagai ahli terapi wicara dan bahasa. Kami juga ingin membuka lapangan pekerjaan yang baru dengan bekerja sama dengan mitra terapis seperti dengan Terapi Wicara Indonesia (TWI) dan juga universitas-universitas sehingga setiap lulusan dan alumni bisa langsung bergabung menjadi terapis di Wicaraku,” tegas Aditya.