Garda Terdepan Pendidikan Dituntut Adaptif Menyikapi Setiap Perubahan

Ilustrasi melek teknologi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Kondisi pandemi COVID-19 telah mendorong sejumlah inovasi dan transformasi pendidikan dilangsungkan dalam waktu yang relatif cepat. Sebut saja penggunaan teknologi yang intens dalam kegiatan belajar-mengajar (KBM) dan kebijakan kurikulum merdeka.

Dalam situasi seperti ini, guru, sebagai garda terdepan pendidikan dituntut adaptif dalam menyikapi setiap perubahan. Namun, tak jarang juga didapati sejumlah guru di Indonesia yang masih belum memiliki kecakapan tersebut.

Perusahaan rintisan yang fokus di teknologi pendidikan atau startup edutech, Quipper, memberikan sosialisasi terkait Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan pemanfaatan teknologi kepada ratusan kepala sekolah kabupaten/kota yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Quipper School Premium Manager Riza Purnama mengatakan sosialisasi merupakan salah satu dukungannya bagi kepala sekolah dalam menghadapi tantangan perubahan pendidikan saat ini.

"Kami sangat memahami bahwa menjadi kepala sekolah bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi di tengah dinamisnya dunia pendidikan. Melalui sosialisasi ini, Quipper ingin membekali kepala sekolah dengan pengetahuan praktik baik agar mereka bisa membangun kemandirian guru menghadapi perubahan," ungkapnya, melalui konferensi pers virtual, Selasa, 28 Februari 2023.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pokja Pembelajaran, Ditjen GTK, Kemdikbudristek, Medira Ferayanti, menerangkan bahwa kecakapan memimpin menjadi esensial bagi seorang kepala sekolah dalam membantu guru menghadapi setiap perubahan, contohnya dalam implementasi kurikulum merdeka.

"Kepala sekolah tidak bisa hanya menyuruh dan mengimbau, tapi harus memberi contoh (role model) yang baik. Apabila kepala sekolahnya semangat belajar, guru-guru yang lain pasti juga termotivasi untuk belajar dan mau mengikuti perubahan," jelas dia.

Medira juga menambahkan bahwa kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi pengembangan kompetensi guru dengan memperkuat komunitas belajar, baik di dalam sekolah, antarsekolah, maupun di Platform Merdeka Mengajar (PMM), sebuah platform teknologi yang disediakan untuk guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.

"Kepala sekolah bisa menjadwalkan kegiatan komunitas belajar yang di dalam sekolah dulu secara rutin. Untuk komunitas belajar antarsekolah dan PMM bisa menjadi dukungan tambahan," tuturnya.

Sementara Kepala Sekolah SMAN 109 Jakarta Rusmala Nainggolan memandang bahwa fixed mindset serta rendahnya penilaian terhadap kemampuan diri sendiri menjadi penghambat utama guru beradaptasi dengan perubahan.

"Dari pengalaman pribadi, saya masih menemui guru yang merasa dirinya tidak butuh dan tidak mampu lagi berubah. Akibatnya, guru berhenti belajar dan berhenti menciptakan inovasi pembelajaran dalam ruang kelas," papar dia.