Goto, Induk Gojek dan Tokopedia, Siap-siap PHK Karyawan
- Dok: GoTo
VIVA Tekno – Induk Gojek dan Tokopedia, GoTo Group, berencana untuk memangkas lebih dari 1.000 pekerjaan dalam upaya memangkas biaya dan menopang keuangannya, menurut sumber internal yang mengetahui masalah tersebut.
Jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) dikatakan lebih dari 10 persen tenaga kerja yang akan mempengaruhi semua divisi, kata orang-orang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena musyawarah bersifat pribadi.
GoTo menjadi perusahaan terbaru yang bergabung dengan raksasa teknologi lainnya seperti Meta Platforms hingga Apple yang memotong staf atau menghentikan perekrutan setelah bertahun-tahun melakukan ekspansi dan pada akhirnya menyerah pada penurunan ekonomi global.
PHK di industri teknologi terlihat sejak awal pandemi Covid-19, karena perusahaan-perusahaan, baik besar maupun kecil membatasi ambisi dan bersiap menghadapi masa-masa sulit di masa depan.
Perusahaan ride-hailing, e-commerce, fintech dan rekan-rekannya yang diperdagangkan secara publik seperti Sea dan Grab Holdings telah melihat valuasi yang menurun karena mereka menavigasi perlambatan ekonomi, kenaikan suku bunga dan percepatan inflasi.
Eksekutif GoTo mengatakan mereka mencoba menyeimbangkan pengeluaran untuk pertumbuhan dengan upayanya mencapai profitabilitas, mengutip dari situs Business Times, Jumat, 11 November 2022.
GoTo yang berbasis di Jakarta dan juga beroperasi di Singapura dan Vietnam dapat mengumumkan pemotongan karyawannya dalam beberapa minggu mendatang, kata sumber tersebut.
Ukuran pengurangannya juga dapat berubah, kata mereka. Seorang perwakilan GoTo menolak berkomentar atas isu ini.
GoTo memulai pemotongan staf saat bersiap untuk mengungkap hasil kuartal pada 21 November. Pada bulan Agustus, GoTo melaporkan kerugian penyesuaian kuartal kedua sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi yang melebar menjadi Rp4,14 triliun dari Rp3,9 triliun rupiah di tahun sebelumnya.