Induk Usaha Rumah.com Punya 'Layanan Satu Atap'

PropertyGuru.
Sumber :
  • AsiaTechDaily

VIVA Tekno – PropertyGuru, perusahaan rintisan berbasis teknologi properti (startup proptech) yang juga induk usaha rumah.com, mengumumkan brand repositioning yang terpusat pada panduan untuk semua orang dalam ekosistem properti bernama PropertyGuru for Business – termasuk pencari properti, penjual, agen, pengembang, bank, juru taksir, dan perencana kota.

PropertyGuru for Business menyatukan penawaran PropertyGuru business-to-business (B2B) dan dirancang untuk memandu klien perusahaan seperti pengembang properti, agensi, bank, juru taksir, dan perencana kebijakan/kota.

Hal ini termasuk solusi kepemilikan seperti PropertyGuru Finance, DataSense, Value Net, serta FastKey. PropertyGuru for Business akan memberikan sinergi dengan memanfaatkan data dan teknologi untuk membantu semua klien perusahaan memanfaatkan peluang pertumbuhan baru dan mengoptimalkan efisiensi.

"Kami siap menjadi sarana di mana siapa pun yang mencari atau menjual properti dapat membuat keputusan properti dengan percaya diri. Sarana ini disebut 'Platform Kepercayaan Properti' yang kami perkenalkan sebagai solusi data yang membawa transparansi dan inovasi dalam teknologi," kata CEO and Managing Director PropertyGuru Group, Hari V Krishnan, melalui keterangan resminya, Kamis, 13 Oktober 2022.

Sementara itu, Country Manager Rumah.com, Marine Novita mengaku semakin berkomitmen untuk tidak hanya menyajikan listing properti tetapi juga halaman panduan seluk-beluk kepemilikan hunian, ulasan area, dan simulasi kredit pemilikan rumah (KPR) yang akan memandu langkah setiap pencari hunian.

PropertyGuru.

Photo :
  • Tech in Asia

Di Indonesia, hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2022 menunjukkan bahwa banyak pencari rumah yang bahkan tidak tahu apa saja aspek yang seharusnya mereka tahu tentang proses pembelian rumah.

Survei tersebut mengungkapkan bahwa 71 persen responden merasa telah memiliki pengetahuan yang cukup dalam urusan pembelian hunian.

Namun, ternyata mereka belum sepenuhnya tahu aspek-aspek penting yang justru perlu mereka ketahui, nyatanya hanya 16 persen responden yang benar-benar tahu tentang seluruh aspek pembelian hunian.

Dari seluruh aspek pembelian hunian, yang paling tidak diketahui oleh responden adalah tidak mengetahui seputar biaya-biaya ekstra yang perlu mereka keluarkan saat membeli hunian, seperti dinyatakan oleh 17 persen responden.

Sementara 14 persen responden tidak tahu aspek legalitas atau dokumen-dokumen penting dalam membeli hunian.

Selanjutnya, 14 persen responden lainnya tidak mengetahui seputar skema pembiayaan atau program pemerintah yang bisa mereka ambil untuk membeli hunian, dan 12 persen responden tidak mengetahui seputar pajak, seperti BPHTB, NJOP, atau PBB untuk hunian yang akan mereka beli nanti.

"Sedangkan, 9 persen responden tidak mengetahui seputar kemampuan finansial dan persyaratan yang harus mereka penuhi untuk pembiayaan hunian, serta 6 persen responden tidak mengetahui seputar cara memilih hunian yang tepat, seperti dari faktor lokasi, harga, dan tipe," jelas Marine.