Karya 3 Ilustrator Lokal, Ada yang Pakai Simbol Singa dan Rusa

Ilustrasi lokal Prayudi Herlambang yang akrab disapa Herzven.
Sumber :
  • HERZVEN - Tumblr

VIVA – Merek fesyen dunia Giordano menggaet 3 ilustrator lokal, yakni Emte, Herzven dan Shanetortilla, dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77 pada tahun ini.

Dalam kolaborasi tersebut keunikan dari masing-masing ilustrator akan digabungkan menjadi sebuah sentuhan baru sebegai wujud komitmen dalam menggambarkan keberagaman, kebersamaan, nasionalisme, dan semangat kemerdekaan untuk bergerak maju.

Emte alias Mohammad Taufiq, merupakan seorang Artwork ilustrator yang belajar secara otodidak. Ia berbicara mengenai semangat untuk terus bergerak maju tanpa ragu.

"Kita juga harus melangkah ke depan dengan berani untuk menempa masa depan yang lebih baik," ungkapnya, Senin, 8 Agustus 2022. Selanjutnya, ilustrasi milik Prayudi Herlambang yang akrab disapa Herzven.

Ia mengangkat tema evolusi di mana singa dan rusa menjadi elemen utama dalam ilustrasinya, yang dikisahkan menjadi penjaga ekosistem dari perubahan zaman yang pesat.

"Evolusi juga menjadi salah satu cara untuk mewariskan tradisi secara turun-temurun, dengan menumbuhkan harapan dan semangat untuk terus mengembangkan diri," paparnya.

Sementara, ilustrasi menarik dari Shane Tiara, yang kerap disapa shanetortilla, menceritakan imbauan kepada manusia untuk mengorbarkan semangat dan maju terus tanpa pandang bulu.

"Beragam spesies, karakter, dan bentuk dituangkan sebagai lambang kebhinekaan. Didominasi dengan warna merah mengisyaratkan agar kita semua berani dan pantang mundur," kata dia.

Shane Tiara (dua kiri) dan Herzven (dua kanan).

Photo :
  • VIVA/Isra Berlian

Selain itu, Giordano Indonesia juga sempat bekerja sama dengan Reza Mustar atau yang lebih dikenal dengan komikazer yang mengangkat tentang kemampuan masyarakat Indonesia untuk beradaptasi dan berinovasi untuk bertahan di masa pandemi COVID-19.

Dengan menggabungkan tiga ilustrator lokal tersebut maka hal ini merupakan salah satu bentuk apresiasi Giordano dalam mengadaptasi kekayaan lokal yang dimiliki oleh Indonesia menyesuaikan dengan tren yang sedang berkembang.