Indonesia Harus Waspadai Penjajahan Bisnis Digital Pemain Global

Bisnis digital.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pemerintah mendorong agar setiap warga negara Indonesia mulai merambah bisnis di dunia digital dengan membanjiri loka pasar digital atau marketplace dengan barang-barang berkualitas produksi dalam negeri.

Hal ini bertujuan supaya masyarakat tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri di tengah pesatnya perkembangan teknologi internet dan bisnis digital global.

"Terutama bagi penggerak seperti pedagang dan pengusaha. Setiap warga kini harus mempunyai satu website toko online yang menjual produk dalam negeri. Karena, pasar kita sangat besar dan tentunya tidak ingin semua dikuasai produk luar," kata Managing Director AMP Group Wahab Afwan, dalam konferensi pers virtual, Rabu, 27 April 2022.

Menurutnya, saat ini ada sekitar 64,2 juta UMKM di Indonesia yang harus segera melakukan akselerasi model bisnisnya dari yang semula hanya bisnis konvensional menjadi digital untuk menjaga ketahanan nasional dari penjajahan bisnis digital para pemain global.

Namun, dari jumlah yang besar itu, jika merujuk pada data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), baru sekitar 30 ribu UMKM yang telah melakukan penjualan digital.

Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.

Photo :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

Wahab juga memaparkan bahwa perkembangan dunia digital saat ini selain membuka peluang pasar juga menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru.

Menurutnya, lima profesi teratas di dunia digital saat ini adalah startup founder, artificial intelligence specialist, data scientist, full-stack engineer, dan application developer.

Adapun lima keterampilan dunia digital yang paling dibutuhkan saat ini yaitu graphic designer, digital marketing, UI/UX designer, content writer, dan video maker.

Pemerintah menargetkan agar pada 2024, setidaknya, 30 juta UMKM di Indonesia telah bergabung ke dalam ekosistem digital melalui Program Nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

"Tentu saja kami mendukung agar tidak ketinggalan dari bangsa lain dan pasar kita tidak hanya menjadi tempat jualan pemain asing saja," papar Wahab.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menekankan sejumlah agenda besar yang sedang dikerjakan pemerintah dalam melakukan akselerasi kemajuan bangsa terhadap perkembangan dunia digital dan teknologi informasi di masa depan.

"Kita semua harus mempercepat kerja sama dalam mewujudkan agenda transformasi digital Indonesia. Bersama-sama menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi," tegas Semuel.

Wahab, yang juga mantan Ketua Komite Tetap Advertising KADIN Indonesia ini memaparkan bahwa, Asia Media Prima (AMP) Group, adalah perusahaan yang memiliki pengalaman dalam hal konsultasi pengembangan bisnis digital.

Ia menyebut pemanfaatan platform digital bagi UMKM bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana bagi pemula, seperti pemanfaatan QR Code dalam transaksi digital dan penggunaan aplikasi penjualan digital.

"Untuk yang lebih berpengalaman, UMKM bisa juga memanfaatkan aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) untuk pemantauan dan perencanaan aktivitas bisnis di marketplace," jelas dia.

Dengan aplikasi ini maka UMKM bisa memantau jumlah persedian bahan baku dan barang, serta membuat laporan keuangannya.

Bagi UMKM yang sudah lebih maju lagi maka bisa memanfaatkan aplikasi Virtual Reality (VR) untuk merancang visualisasi produknya.